Suara.com - Bicara soal penggunaan bra, masih banyak perdebatan soal kesehatan di balik penggunaan bra. Di satu sisi, banyak perempuan percaya bahwa bra berfungsi menopang dan melindungi payudara. Tapi di sisi lain, ada pihak-pihak yang begitu gencar melancarkan kampanye stop penggunaan bra.
Lalu dari tinjauan medis, mana sebenarnya yang lebih dianjurkan, pakai bra atau tidak? Patricia Geraghty, praktisi medis dari California mengatakan bahwa kurangnya penelitian tentang manfaat menggunakan bra menjadi alasan mengapa banyak kampanye yang menganjurkan perempuan untuk melepas bra.
Selain itu, sebuah studi yang dilakukan selama 15 tahun oleh Jean-Denis Rouillon juga menyimpulkan bahwa bra tidak memberikan manfaat apa pun. Bahkan, menggunakannya mungkin justru mendatangkan bahaya.
Menurut studi yang dilakukan terhadap 300 perempuan usia antara 18-35 yang tidak memakai bra, mereka mengembangkan jaringan otot yang secara alami mendukung payudara mereka. Sementara ketika memakai bra, bahan ketat yang dibuat untuk mencegah kemampuan payudara mengembangkan jaringan pendukung ini membuat payudara lebih mudah melorot.
Baca Juga: 7 Pesona Faye Malisorn, Model Thailand yang Dipacari Ivan Gunawan
Dari temuan yang didapatkannya, Rouillon memeringatkan bahwa jika Anda telah mengenakan bra selama beberapa dekade, Anda harus terus melakukannya karena Anda tidak akan memperoleh manfaat apapun dari tidak memakainya.
"Anda sudah terlanjur memakainya puluhan tahun, dan memutuskan tidak menggunakan bra, justru tidak akan mendatangkan manfaat," kata Rouillon.
Geraghty juga ingin meluruskan anggapan bahwa payudara akan melorot atau kendor jika tidak menggunakan bra. Menurut dia dan banyak ahli lainnya, anggapan itu bermuatan politik, bukan pada kesehatan.
Menurut Geraghty, payudara melorot pada perempuan yang lebih tua mungkin tergantung pada jumlah anak yang telah mereka miliki. Bukan karena tidak menggunakan bra.
Baca Juga: "BigBang Jakarta 2018" Kembali Hadirkan Pameran Cuci Gudang