Suara.com - Kisruh soal metode cuci otak alias brain spa yang dilakukan Direktur RSPAD Gatot Subroto, dr. Terawan Agus Putranto, SpRad, dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tampaknya sudah menemukan titik temu. Beberapa waktu lalu pihak PB IDI melakukan penundaan putusan atas rekomendasi pemberhentian sementara oleh MKEK karena sudah terlalu banyaknya opini di luar ranah kedokteran.
Baru-baru ini, Dokter Terawan pun dikabarkan tengah memenuhi undangan dari Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest di Jerman untuk menjelaskan lebih jauh soal metode cuci otaknya. Lalu, bagaimana reaksi IDI menanggapi hal ini?
Ketua Pengurus Besar IDI, Ilham Oetama Marsis, mengatakan belum mengetahui pasti apa yang dilakukan Dokter Terawan di Jerman. Ia bahkan belum mendapat laporan langsung dari Dokter Terawan atas keberangkatannya ke Jerman.
"Saya belum tahu persis karena belum dapat laporannya langsung dari dr. Terawan. Nanti beliau kalau sudah kembali akan bertemu dengan saya," ujar Prof. Marsis di sela-sela konferensi pers Dokter Kecil Award, Selasa (17/4/2018).
Baca Juga: DPR Tuding Facebook Cuci Tangan dalam Skandal Kebocoran Data
Tak ingin mengomentari lebih jauh, Prof. Marsis meminta masyarakat untuk tenang sembari menanti keputusan hasil kajian dari Kementerian Kesehatan.
"Mengenai dokter Terawan, saat ini kami sedang cooling down. Jangan sampai kita terpecah belah karena masalah yang seharusnya tidak jadi masalah kalau kembali pada aturan main," tandas dia.