3 Bulan Sebelum Kehamilan, Perempuan Wajib Jaga Kesehatan

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 17 April 2018 | 11:33 WIB
3 Bulan Sebelum Kehamilan, Perempuan Wajib Jaga Kesehatan
Ilustrasi perempuan masih belia pamer kehamilan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi melahirkan bayi yang sehat, para ibu hamil dengan sukarela menjaga kesehatan dan pola makannya selama masa kehamilan. Tapi tahukah Anda, status kesehatan bayi Anda sebenarnya juga ditentukan oleh status kesehatan Anda sebelum hamil?

Sebuah temuan baru telah mengungkapkan pentingnya mempertimbangkan obesitas, asupan alkohol, dan nutrisi selama periode prakonsepsi, karena faktor-faktor ini dapat berdampak serius pada status kesehatan seorang anak di kemudian hari.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal The Lancet ini menganalisis perempuan berusia antara 18 hingga 42 tahun di Inggris dan Australia.

Studi ini mengeksplorasi definisi dari "periode prakonsepsi", karena ini biasanya mengacu pada tiga bulan sebelum masa kehamilan.

Baca Juga: Kemenhub Luncurkan 4000 Voucher KA Bandara Soekarno-Hatta

"Periode prakonsepsi adalah saat yang kritis ketika kesehatan orang tua, termasuk berat badan, metabolisme, dan diet, dapat memengaruhi risiko penyakit kronis anak-anaknya di masa depan," kata Profesor Judith Stephenson, peneliti utama yang berasal dari Universitas College London.

Profesor Stephenson menyatakan bahwa banyak perempuan menyadari bahaya merokok atau minum alkohol ketika mereka mencoba untuk hamil, tapi hanya sedikit orang yang tahu tentang bagaimana nutrisi yang mereka asup dapat memengaruhi keturunan mereka di masa depan.

"Meningkatkan kesadaran kesehatan prakonsepsi, dan meningkatkan ketersediaan dukungan untuk meningkatkan kesehatan sebelum konsepsi sangatlah penting," kata Profesor Stephenson.

Penelitian sebelumnya menyoroti korelasi antara merokok, konsumsi alkohol, asupan kafein, pola makan yang buruk, obesitas, dan kekurangan gizi selama periode prakonsepsi. Semua itu dikaitkan dengan risiko seorang anak kelak menderita penyakit kardiovaskular, penyakit metabolik, kekebalan tubuh yang buruk, dan penyakit neurologis baik pada masa kanak-kanak dan kehidupan dewasanya.

Studi sebelumnya juga menemukan bahwa obesitas ibu dan ayah memiliki kaitan dengan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi di kemudian hari.

Baca Juga: Pembunuhan di Gang Sempit UKI, Pembunuh Diringkus di Rumah Kakak

Dalam analisis baru yang dilakukan selama penelitian, para peneliti juga menilai gizi 509 perempuan berusia antara 18 dan 42.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI