Ini Bedanya Keracunan Matahari dengan Terbakar Matahari

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 16 April 2018 | 17:12 WIB
Ini Bedanya Keracunan Matahari dengan Terbakar Matahari
Ilustrasi tabir surya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak yang menganggap keracunan matahari sama seperti terbakar matahari. Tapi faktanya, gejala yang ditimbulkan oleh keracunan matahari bisa lebih parah dari sekadar terbakar matahari.

Seorang perempuan berusia 20 tahun, Holly Barrington, mengalami keracunan matahari ketika pergi berlibur ke Tenerife, Spanyol.

Namun, pada hari kedua liburan, Holly, yang saat ini sedang mempelajari ilmu biomedis di Universitas Salford di Manchester, menyadari ada sesuatu yang aneh pada wajahnya setelah ia berjemur di bawah sinar matahari.

“Saya memakai krim matahari dan tidak merasa terbakar, tetapi ketika saya kembali ke kamar hotel dan mandi, saya bisa merasakan wajah saya mulai membengkak dan terasa sangat panas,” katanya.

Baca Juga: Kaos Ahmad Dhani Sebelum Jalani Sidang Bikin Salah Fokus

Ketika dia bangun keesokan harinya, wajah Holly menjadi begitu bengkak sehingga dia bahkan tidak bisa membuka matanya. Seorang dokter darurat dipanggil ke ruangan untuk memeriksanya.

"Dokter di Tenerife mengatakan kepada saya bahwa pembengkakan bisa disebabkan oleh 'keracunan matahari', suatu istilah yang bahkan belum pernah saya dengar sebelumnya," kata Holly.

"Terlepas dari kenyataan bahwa aku mengenakan krim matahari, aku percaya mataku akan dilindungi oleh kacamata hitamku, tetapi ternyata tidak," kata Holly.

Keracunan matahari adalah bentuk parah dari sengatan matahari yang dapat terjadi ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu di bawah sinar matahari, demikian seperti dilansir dari situs Health Line.

"Keracunan matahari adalah reaksi alergi dan biasanya menghasilkan benjolan yang kadang terasa gatal. Gejala lainnya adalah demam, menggigil, mual, dan pusing," kata Dr. Cybele Fishman, seorang dokter kulit bersertifikat di AS.

Baca Juga: Perkosa Ibu-ibu yang Minta Tolong, Pelaku: Ada Setan Lewat Pak

"Ada beberapa penelitian yang mengungkap bahwa aspirin dan krim atau salep kortison (satu persen) dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit," kata Dr. Rokhsar. Tapi jika kulit Anda melepuh dibarengi dengan rasa sakit atau lelah, Anda harus pergi ke dokter kulit sesegera mungkin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI