Maka dari itu, jika Anda memang memutuskan untuk menjalani pengobatan ini, Anda harus berkonsultasi dulu dengan ahli gizi agar dapat dirancang perencanaan makan yang tepat.
Infeksi.
Balon yang dimasukkan dalam perut adalah benda yang berasal dari luar tubuh. Karena itu, balon tersebut berisiko menyebabkan infeksi. Hal ini biasanya diketahui jika pasien mengalami gejala seperti kram perut, diare, muntah, dan demam.
Gangguan pencernaan. Salah satu risiko makan balon adalah gangguan pencernaan. Pasalnya, balon yang ada di dalam lambung justru memengaruhi sistem kerja organ pencernaan Anda.
Apakah saya perlu makan balon untuk menurunkan berat badan?
Metode turun berat badan dengan balon baru diizinkan di Eropa dan Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri metode ini belum diuji klinis, apalagi dilegalkan sebagai pengobatan obesitas.
Baca Juga: Mothercare Luncurkan Koleksi Musim Panas Berwarna Cerah
Lagi pula, metode ini hanya boleh dilakukan oleh orang dengan obesitas yang tak kunjung berhasil menurunkan berat badannya meski sudah menjalani diet serta berolahraga rutin. Menurut sejumlah penelitian dan uji klinis, pengobatan ini juga baru bisa berhasil dilakukan jika diiringi dengan penerapan pola hidup yang sehat, seperti menjaga pola makan serta berolahraga setiap hari.
Jadi, kalau tujuan Anda hanya untuk turun berat badan, sebaiknya jangan mudah tergoda dengan cara instan. Sejauh ini belum ada cara instan untuk menurunkan berat badan. Anda harus mengusahakan gaya hidup sehat secara rutin dan berkelanjutan kalau memang mau mencapai berat badan ideal.