Suara.com - Banyak orang mulai menyadari pentingnya penggunaan masker dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kota besar yang penuh dengan polusi. Orang menggunakan masker bukan lagi pemandangan yang aneh di jalanan, dengan tujuan lebih kepada melindungi diri sendiri dari kemungkinan tertular virus dan kuman penyakit, seperti flu. Tetapi, benarkah penggunaan masker efektif mencegah seseorang dari tertular flu?
Menurut penelitian di Australia, ya. Dilansir dari Asia One, peneliti menemukan bahwa penggunaan masker di rumah dapat mengurangi risiko seseorang tertular flu dari anggota keluarga lain sebesar 60 hingga 80 persen.
Nah, pertanyaan selanjutnya, masker seperti apa yang harus digunakan? Saat ini, kita hanya mengenal masker wajah yang selama ini juga digunakan oleh dokter, dokter gigi, dan perawat ketika menangani pasiennya. Namun sejak maraknya penyebaran virus berbahaya, seperti flu burung, penggunaan masker ini pun lebih sering ditemui di ruang publik.
Meski agak sedikit longgar ketika dipakai, terutama di bagian bawahnya, penggunaan masker ini telah disetujui oleh American Food and Drug Administration untuk digunakan sebagai atribut kesehatan. Masker wajah ini mampu mencegah tetesan cairan tubuh yang berasal dari hidung atau mulut yang mungkin saja mengandung virus. Selain itu, masker ini juga dapat melindungi dari percikan dan semprotan cairan tubuh orang lain, seperti ketika batuk atau bersin.
Baca Juga: Kunjungi Asmat, Presiden Gendong Bocah 3 Tahun Bernama Jokowi
Jika Anda tidak memiliki masker, apa yang harus dilakukan? Berdirilah setidaknya dua meter dari seseorang yang sakit. Udara yang mengelilingi orang sakit dipenuhi dengan kuman, jadi menjaga jarak aman dengannya adalah hal yang baik.
Kemudian, cucilah tangan Anda. Menyentuh jari yang terinfeksi ke hidung dan mulut dapat menularkan infeksi juga!