Ini Mengapa Vaksinasi HPV Penting di Segala Usia

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 12 April 2018 | 14:06 WIB
Ini Mengapa Vaksinasi HPV Penting di Segala Usia
Ilustrasi seorang remaja putri sedang vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Vaksinasi di Usia Muda dan Dewasa
Vaksin HPV diindikasikan untuk perempuan usia 9-45 tahun. Laki-laki pun boleh mendapat vaksin ini. Vaksin diberikan dalam tiga dosis, dengan jadwal 0-2-6 bulan.

“Untuk usia di bawah 14 tahun, cukup dua dosis dengan interval antar dosis enam sampai 12 bulan,” terang dr. Andi.

Karenanya, sangat menguntungkan bila vaksinasi dilakukan pada usia anak. Selain biayanya lebih murah, antibodi yang terbentuk lebih baik, dan bisa melindungi sang anak sebelum ia aktif berhubungan seksual.

Tak bisa dipungkiri, masih ada penolakan terhadap vaksin ini, dengan berbagai alasan. Dari segi agama seharusnya tak perlu khawatir karena vaksin ini sudah dinyatakan halal oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Baca Juga: Bertemu Doraemon dan Teman-Temannya di T-shirt UT

Ada pula yang menolak karena merasa bahwa anak gadis mereka masih jauh dari hubungan seksual. Prof. Kenneth mengutarakan beberapa alasan pentingnya vaksin HPV diberikan pada anak remaja.

“Kita tidak membicarakan soal hubungan seksual. Yang terpenting, vaksin adalah tindakan preventif,” tegasnya.
Vaksin HPV sama dengan vaksin lain yang perlu diberikan pada remaja. Menunda vaksinasi bisa menghilangkan kesempatan melindungi anak kita dari penyakit mematikan yang sebenanrya bisa dicegah. Dan tentunya, “Dua dosis lebih mudah daripada tiga dosis.”

Ia menambahkan, vaksin HPV bukanlah untuk “perempuan nakal;” atau orang yang tidak bermoral. Vaksin ini adalah untuk semua orang; baik remaja, dewasa, perempuan maupun laki-laki.

Stigma bahwa penyakit terkait HPV adalah penyakit menular seksual, perlu dihilangkan. Semua orang bisa mengalaminya, meski pada pasangan monogami yang saling setia. Bahkan pernah ditemukan infeksi HPV pada perempuan yang belum pernah berhubungan seksual.

Virus HPV sama umumnya dengan bakteri Streptococcus atau Staphylococcus yang menyebabkan infeksi saluran napas, dengan kata lain, HPV sangat mungkin menginfeksi semua orang. Dalam masa hidupnya, 8 dari 10 orang laki-laki dan perempuan akan terinfeksi HPV.

Baca Juga: Restoran Ini Menawarkan Menu Mi Sepanjang Empat Meter

Tidak pernah ada kata terlambat untuk vaksinasi HPV. Perempuan yang sudah aktif secara seksual dan mendapati hasil pap smear yang abnormal, tetap bisa mendapat vaksin.

“Bila seorang perempuan memiliki hasil pap smear yang abnormal, mungkin ia hanya terkena satu tipe HPV. Kita masih bisa melindunginya dari HPV tipe lain,” papar Prof. Kenneth.

Pap smear justru bisa menjadi jalan untuk mendorongnya melakukan vaksinasi.Bahkan sekalipun sudah menjalani tes HPV-DNA dan mendapati bahwa ada infeksi HPV di luar tipe yang ada dalam vaksin, vaksinasi masih bisa dilakukan.

Vaksin HPV saat ini mengalami kemajuan yang pesat, dan saat ini, di luar negeri sudah ada vaksin yang mencakup 9 tipe HPV.

Prof Kenneth melanjutkan, sekitar 8.500 perempuan meninggal akibat kanker yang disebabkan oleh HPV. “Ini setara dengan satu kecelakan Boeing 747 tiap tiga minggu,” tandasnya.

Sehingga infeksi HPV ini tidak dapat dianggap remeh. Yang pasti, risiko terkena infeksi HPV selalu ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI