Suara.com - Gondok dalam bahasa Inggris disebut goiter, sementara dalam bahasa Latin disebut struma. Ini merupakan penyakit yang seringkali disalahartikan sebagai gondongan.
Padahal, dilansir dari Mayo Clinic, gondok adalah istilah umum untuk menyebut kondisi kelenjar tiroid yang membesar.
Pembesaran ini mungkin hanya berupa benjolan setempat atau pembengkakan kedua lobus kelenjar tiroid. Penyebab bisa sangat beragam, mulai dari gangguan autoimun hingga penyebab yang paling umum, yakni kekurangan zat yodium (garam).
Hati-hati! Meskipun jika ditangani dengan tepat penyakit ini bisa segera sembuh, namun jika dibiarkan bisa-bisa gondok menimbulkan kondisi lain yang lebih serius. Nah, untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasan serba-serbi gondok dilansir dari Go Dok.
Apa Itu Gondok?
Secara umum, penyakit gondok dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gondok biasa dan gondok beracun (hipertiroid). Gondok biasa tidak akan menimbulkan gejala serius, tetapi jika tidak diobati, lama-kelamaan akan berkembang menjadi gondok beracun.
Baca Juga: Chicco Jerikho Honeymoon Nyambi Marathon di London
Pada gondok biasa, kelenjar tiroid membesar sehingga menyebabkan leher membengkak. Jika pembengkakan menekan saluran pernapasan dan saluran pencernaan, menyebabkan sulit bernapas dan susah menelan.
Dr. Suharko Soebardi, SpPD, juga menjelaskan bahwa pembesaran kelenjar tiroid di leher juga bisa disebabkan oleh tumor jinak akibat gangguan pada hormon tiroid. Benjolan ini juga bisa menjadi kanker dan harus diangkat.
Siapa yang Berisiko Terkena Gondok?
Meskipun dapat menyerang siapa saja, namun gangguan tiroid paling sering diderita oleh kaum hawa. Berat-ringannya penyakit ini biasanya ditentukan oleh ukuran pembesaran kelenjar tiroid dan gangguan produksi hormonnya.
Informasi selengkapnya di sini …
Published by go-dok.com |