Sering Tertukar, Ini Beda Transgender dengan Transseksual

Senin, 26 Maret 2018 | 19:45 WIB
Sering Tertukar, Ini Beda Transgender dengan Transseksual
Ilustrasi Transgender dan transseksual. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Indonesia tengah heboh dengan munculnya video seseorang yang mengaku menjalani operasi ganti kelamin demi kekasihnya, tak heran jika istilah transgender kembali menyeruak dan memenuhi lini berita baik daring maupun konvensional.

Yang menjadi pertanyaan, apa bedanya transgender dengan transseksual? Dikutip dari unggahan Instagram psikolog klinis, Mellissa Grace, M.Psi. menjelaskan perbedaan antara transvestite, transgender, dan transseksual.

Transvestite, tulis Mellissa, adalah orang yang gemar menampilkan diri dalam cara berpakaian yang sangat identik dipakai oleh orang yang berjenis kelamin berlawanan dengan dirinya.

Contohnya adalah laki-laki yang gemar memakai kebaya atau rok. "Ini disebut juga crossdresser (lintas busana)," kata Mellissa saat dihubungi lebih lanjut oleh Suara.com.

Baca Juga: Oppo F7 Resmi Diperkenalkan, Ini Spesifikasi Lengkapnya

Sementara transgender, adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang memiliki identitas diri, ekspresi diri, perilaku, dan menjalani peran gender yang berbeda dengan identitas gender yang diasosiasikan dengan jenis kelaminnya sejak lahir.

Contohnya, kata Mellissa, laki-laki yang berperilaku dan mengekspresikan dirinya sebagai perempuan dan menjalani peran-peran gender perempuan meski secara fisik masih tetap memiliki organ seksual laki-laki.

Sementara transseksual adalah istilah yang digunakan pada orang yang telah menggunakan metode-metode medis seperti suntik hormon, metode pengobatan maupun operasi untuk menekan karakteristik seksual yang dimiliki dan meningkatkan atau mengadakan karakteristik seksual lawan jenisnya.

Contoh dari transseksual adalah orang yang terlahir sebagai laki-laki, tapi melakukan suntik hormon, operasi ganti jenis kelamin sebagai perempuan dan melakukan operasi payudara.

"Tapi pada dasarnya ini satu rentang dan bukan hal yang terpisah-pisah. Istilah psikologinya adalah Gender Dysphoria yang intinya adalah ketika seseorang merasa tidak nyaman dan tertekan karena jenis kelamin biologis dengan identitas gendernya. Ini luas sekali," kata Mellissa lagi.

Baca Juga: Pengacara Sebut Setya Novanto Telah Mengakui Perbuatannya

Meski hal ini penting untuk diketahui dan dapat dibedakan oleh masyarakat, Mellissa menilai bahwa isu ini cukup sensitif sehingga wajar bila masyarakat lebih sering menggunakan istilah transgender daripada transvestite dan transseksual.

"Transseksual begitu personal dan orang jarang menggembar-gemborkan kalau dia sudah ganti kelamin. Kita juga pasti sungkan untuk bertanya. Tapi ini bentuk psiko-edukasi supaya dapat menggunakan istilah dengan benar tanpa men-judge," tutup Mellissa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI