Wajah Anak Kurang Ekspresif, Bisa Jadi Tanda Sering Main Gadget

Senin, 26 Maret 2018 | 16:59 WIB
Wajah Anak Kurang Ekspresif, Bisa Jadi Tanda Sering Main Gadget
Ilustrasi anak sedang asyik main ponsel (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gadget, baik itu ponsel, tablet atau televisi kerap diberikan orangtua sebagai cara untuk membuat anak lebih anteng. Meski yang ditonton atau dimainkan adalah acara anak-anak, tapi menurut spesialis anak RS Bunda Jakarta, dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, penggunaan gadget pada anak harus dibatasi.

Alasannya, kata dia, anak yang sering terpapar gadget cenderung kurang ekspresif dan cuek. Dalam akun Instagram @drtiwi menulis bahwa otak sangat sensitif di 2-3 tahun pertama, dan baru akan mendekati perkembangan yang optimal pada saat anak berusia 6 tahun.

Bergerak dan berinteraksi, menurut dia, adalah cara terbaik menstimulasi otak anak ketimbang membiarkan anak bermain gadget.

"TV atau gadget impactnya mirip akan menghilangkan atau mengurangi interaksi bayi atau anak. Padahal awal kelahirannya, hampir 100 persen anak disusui. Itu modal yang baik dalam memulai membesarkan anak. Tapi membesarkan anak harus konsisten dalam pola asuh. Tak cukup menyusui enam bulan atau lebih dari satu tahun," ujar dr Tiwi seperti dilansir dari laman Instagramnya, Senin (26/3/2018).

Baca Juga: Tragis, Striker Muda Kroasia Meregang Nyawa di Tengah Laga

Meski demikian, ia tak melarang orangtua untuk menonton televisi atau menggunakan gadget. Namun, dr Tiwi berpesan agar orangtua tidak melakukannya ketika sedang bersama buah hati mereka.

"Lebih baik ibu atau ayahnya yang nonton dan anak mendengar materi yang disampaikan dari ibu atau ayahnya saja!," ujar dia.

Lalu kapan waktu yang tepat mengenalkan anak dengan gadget? Dokter Tiwi mengatakan orangtua sebaiknya menghindarkan anak dari paparan gadget hingga anak bisa berceloteh dengan sempurna.

Anak-anak yang tidak terpapar gadget sejak kecil, tambah dia, akan jauh lebih pintar dan responsif ketimbang anak-anak yang terus terpapar gadget.

"Kecuali anak sudah di atas 6 tahun! TV boleh dengan pembatasan maksimal 2 jam sehari," tandasnya.

Baca Juga: Potret Sosok Probosutedjo di Mata Kerabat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI