10 Hal Aneh yang Dialami Tubuh Perempuan Pascamelahirkan

Kamis, 22 Maret 2018 | 20:15 WIB
10 Hal Aneh yang Dialami Tubuh Perempuan Pascamelahirkan
Tubuh perempuan mengalami banyak perubahan usai melahirkan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak hanya selama hamil, pascamelahirkan tubuh perempuan ternyata juga mengalami beberapa perubahan yang cukup dramatis.

Hormon yang naik selama kehamilan, harus perlahan-lahan kembali ke tingkat normal.

Tak hanya itu, organ dan tulang yang harus bergeser dan bergerak untuk mengakomodasi rahim yang terus berkembang dan janin yang tumbuh, juga mulai kembali ke posisi semula.

Semua perubahan ini, digabungkan dengan stres dan tekanan untuk merawat bayi baru lahir, menimbulkan kekacauan pada tubuh seorang ibu baru.

Baca Juga: Caisar Doakan Indadari Bahagia dengan Suami Baru

Nah, ingin tahu perubahan lain yang mengejutkan bahkan terbilang aneh setelah Anda melahirkan? Berikut ulasannya dilansir Boldsky.

1. Selera Makan yang Berubah
Selama ini, mungkin Anda lebih suka makanan pedas daripada makanan manis. Setelah melahirkan, jangan kaget bahwa mungkin saja Anda mendambakan sepiring daging manis dan tidak lagi senang dengan masakan bercitarasa pedas.

Ya, banyak bumil melaporkan bahwa selera makan mereka, entah bagaimana berubah setelah melahirkan dan makanan yang dulu mereka sukai, kini tidak lagi menarik bagi mereka.

2. Perubahan Nafsu Makan
Anda mungkin orang yang suka pilih-pilih makanan atau orang yang selalu memperhatikan apa yang Anda makan. Namun begitu Anda melahirkan, semua ini akan terlupakan. Anda mungkin menjadi rakus dan jika menyusui, Anda akan merasakan kelaparan yang paling parah, yang pernah Anda alami sepanjang hidup.

Perubahan nafsu makan yang tiba-tiba ini dapat mengejutkan Anda, tetapi jangan khawatir, ini hanya pertanda tubuh, untuk memberi tahu bahwa Anda membutuhkan lebih banyak nutrisi. Pastikan bahwa Anda makan makanan sehat.

Baca Juga: Studi: Anak - anak Diberi Dosis Antibiotik Tak Wajar

3. Terdapat Memar di Beberapa Bagian Tubuh
Banyak orang mengatakan melahirkan adalah rasa sakit paling mengerikan yang dapat ditanggung manusia. Tetapi, apa yang mungkin mengejutkan adalah fakta bahwa Anda memiliki memar juga.

Kebanyakan perempuan mengalami memar di dalam dan di sekitar bagian pribadi mereka. Memar pada beberapa perempuan juga lebih intens, hingga di tubuh dan bahkan pada wajah.

Namun kondisi ini akan memudar dalam beberapa minggu, jadi jangan kaget ketika Anda kali pertama melihat memar di tubuh.

4. Rambut Rontok
Sebagian besar perempuan mengalami pertumbuhan rambut yang subur selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena tubuh dipompa dengan hormon selama waktu kehamilan dan kerontokan rambut yang besar adalah salah satu efek samping dari hormon-hormon ini.

Mereka membuat rambut Anda terlihat lebat, berkilau dan sehat. Tetapi ketika Anda melahirkan, hormon akan kembali ke tingkat yang normal. Ini menyebabkan kerontokan rambut.

Anda mungkin bisa melihat rambut tertinggal di bantal, kamar mandi, lantai dan, tentu saja sisir. Rambut ronto ini bisa bertahan selama enam bulan hingga satu tahun, pascapersalinan.

Segalanya kembali normal setelah kadar estrogen kembali seperti sebelum Anda mengalami kehamilan.

5. Perubahan Warna Rambut
Ini adalah salah satu hal yang paling aneh yang bisa terjadi setelah melahirkan. Rambut rontok mungkin masih masuk akal, tapi perubahan warna mungkin akan membuat Anda terkejut, lebih-lebih jika Anda belum pernah mewarnai rambut Anda sebelumnya.

Biasanya, rambut berubah menjadi lebih gelap. Beberapa perempuan akan memiliki rambut abu-abu dan tetap seperti itu selama sisa hidup mereka dan mungkin harus menggunakan pewarna dan produk rambut lainnya untuk mendapatkan rambut kembali seperti semula.

6. Bau 'Keibuan'
Begitu Anda menjadi seorang ibu, Anda akan mulai menyadari bahwa Anda agak bau, secara harfiah. Bau badan adalah salah satu efek samping yang paling tidak menyenangkan dari kehamilan.

Perubahan hormon akan membawa bau 'keibuan' ini. Anda juga akan bekerja keras merawat bayi dan menangani hal-hal yang perlu dilakukan di tempat kerja dan di rumah. Semua ini akan membuat Anda 'berantakan', berkeringat dan bau.

7. Perubahan pada Puting
Anda mungkin akan merasa payudara Anda menjadi lembut, lebih besar, dan 'kencang' saat menjadi seorang ibu baru yang baru saja melahirkan. Namun tahukah Anda bahwa puting juga akan berubah? Laktasi dan bayi yang terus menerus menyusu membuat puting berubah bentuk, menjadi lebih besar, lebih gelap dan bulat.

8. Suara Lebih Berat
Beberapa dari Anda mungkin akan terkejut, saat mendengar orang mengatakan kepada Anda bahwa suaranya tidak terdengar sama. Tingkat estrogenlah yang menjadi penyebab atas perubahan suara. Ya, suara sebagian besar perempuan pascamelahirkan sedikit lebih berat, tapi ini mungkin tidak Anda sadari.

9. Gigi dan Gusi yang Buruk
Anda mungkin akan mengalami gigi goyang dan gusi berdarah setelah melahirkan. Ini akan lebih sering terjadi saat Anda sedang menyusui. Menyusui membuat Anda kehilangan banyak kalsium.

Ini berkontribusi pada gigi dan tulang yang lemah. Banyak perempuan yang tidak pernah memiliki gigi berlubang, mulai memilikinya setelah kehamilan.

Anda dapat memperbaiki ini dengan makan makanan yang kaya kalsium, menjaga kebersihan mulut Anda, serta mengunjungi dokter gigi Anda jika ada masalah lain muncul.

10. Payudara 'Bocor'
Bagi seseorang yang belum pernah memiliki bayi, menyusui tampaknya merupakan proses yang sederhana, di mana payudara akan menghasilkan susu dan bayi akan meminumnya. Namun menyusui adalah tantangan paling umum yang dihadapi seorang perempuan pascapersalinan.

Sementara masalah paling umum yang muncul adalah kekurangan ASI, ada banyak perempuan yang juga mengeluh kebocoran ASI. Payudara dapat bocor atau menyemprotkan ASI ketika sudah penuh, meskipun bayi tidak menyedotnya.

Dalam kasus seperti itu, bayi tentu akan kesulitan menelan, jika jumlah ASI yang diproduksi sangat besar. Ibu perlu menggunakan jari-jarinya untuk mencubit dan mengontrol aliran ASI agar bayinya dapat mengonsumsi tanpa tersedak atau batuk.

ASI yang terlalu banyak di payudara bahkan bisa menyebabkan ibu mengembangkan mastitis juga. Karena itu, ASI harus dipompa secara manual dan dibuang pada waktu tertentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI