Sosisalisasi di Sekolah Dapat Mencegah Perkawinan Anak

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 22 Maret 2018 | 06:20 WIB
Sosisalisasi di Sekolah Dapat Mencegah Perkawinan Anak
Ilustrasi pernikahan dini. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terus menggencarkan sosialisasi tentang bahaya perkawinan anak usia sekolah sebagai upaya mencegah pernikahan dini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, H. Sudenom, di Mataram, Kamis (22/3/2018), mengatakan meskipun tidak ada instruksi untuk melakukan pencegahan namun hal itu sudah menjadi kewajiban dan komitmen bersama.

"Apalagi Kota Mataram telah mendapatkan penghargaan kota layak anak (KLA) dengan kategori pratama yang salah satu klaster penilaiannya akan mengurangi perkawinan anak," ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Pernyataan itu disampaikannya menjawab permintaan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Mataram, agar kalangan pendidik secara terus menerus mengingatkan pelajar tidak melakukan perkawinan dini.

Baca Juga: Cina Keluarkan Lisensi 5G Tahun Depan

Caranya, dengan lebih aktif berinteraksi dan menyampaikan bahaya kesehatan reproduksi dan dampak lainnya terhadap perkawinan anak usia sekolah.

"Diminta atau tidak, kepala sekolah dan guru selalu menyinggung masalah itu setiap ada kegiatan di sekolah, seperti dalam kegiatan peningkatan iman dan takwa (imtak) maupun apel," sebutnya.

Sudenom mengatakan, potensi terjadinya pernikahan anak usia sekolah di tingkat SD dan SMP/sederajat di Mataram sangat kecil, bahkan bisa dikatakan kasus pernikahan anak usia sekolah tingkat SD dan SMP belum pernah terjadi.

"Kalau untuk tingkat SMA/SMK kemungkinan potensinya tinggi, tapi untuk jenjang SMA/sederajat kini menjadi ranah pemerintah provinsi," ujarnya.

Kepala DP3A Kota Mataram, Hj. Dewi Mardiana Ariany, sebelumnya mengatakan bahwa dari hasil evaluasi yang dilakukan, perkawinan anak terjadi karena beberapa faktor.

Baca Juga: Cuci Gudang, Mourinho Siap Tendang 9 Pemain Ini dari MU

"Faktor tersebut antara lain karena kemiskinan, kekerasan dalam rumah sehingga menciptakan ketidaknyaman, serta budaya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI