Suara.com - Sebanyak 90 persen penderita penyakit diabetes di seluruh dunia mendapatkan penyakitnya akibat menjalankan gaya hidup yang tak sehat. Padahal menurut penelitian, penyakit ini bisa dicegah dengan pola gaya hidup yang baik dan sehat.
Tingginya kadar gula dalam darah merupakan salah satu tanda penyakit Diabetes Mellitus (DM). Ini merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin, atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.
Penyakit diabetes menjadi persoalan serius dunia. Saat ini tercatat, 422 juta orang atau 8,5 persen orang penyandang diabetes di dunia berusia 18 tahun.
Indonesia merupakan negara yang berada di urutan keempat, dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia. Tidak hanya itu, diabetes juga merupakan penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia.
Dalam jangka panjang, bila tidak ditanggulangi, diabetes dapat menurunkan produktivitas, menyebabkan disabilitas dan kematian dini. Oleh karenanya, sangat penting dilakukan kerja sama, baik dari pemerintah maupun swasta untuk bersama-sama menekan angka penderita diabetes.
Kegiatan pemeriksaan dan pencegahan diabetes merupakan program promosi kesehatan Gerai Sehat Rorotan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada pada penyakit diabetes
Gerai Sehat Rorotan merupakan klinik kesehatan cuma-cuma bagi duafa, kerja sama program kesehatan antara Dompet Dhuafa dengan PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP), yang melaksanakan berbagai program layanan kesehatan, baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, yang bertujuan untuk mendukung program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Progam pemeriksaan dan pencegahan diabetes ini merupakan salah satu program promosi kesehatan Gerai Sehat Rorotan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-3 Gerai Sehat Rorotan.
“Kegiatan berupa pemeriksaan dan pencegahan diabetes ini telah dilakukan di 5 kelurahan di Jakarta Utara, yakni Kalibaru, Koja, Warakas, Marunda dan Rorotan. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari perempuan Internasional, ” ujar Rini Suprihartanti, Direktur Pengembangan Usaha Dompet Dhuafa Social Enterprise.
Rini juga mengungkapkan, kegiatan ini didaftarkan pada Museum Rekor Indonesia (MURI), dengan tujuan untuk memacu stakeholder lain untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan jumlah yang lebih banyak.
General Affairs Manager PTTEP, Afiat Djajanegara, menjelaskan, target dari kegiatan ini adalah 555 perempuan di Jakarta Utara. Pemeriksaan diabetes dilakukan dengan metode ankle and brachial pressure index (ABPI).
“Dengan menggunakan metode ini, maka diharapkan mampu mengurangi resiko kerusakan organ tubuh terutama pada lengan dan kaki bagi penderita diabetes,” jelasnya
Di waktu yang sama, dewan Penasihat Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), menjelaskan, penyakit diabetes dapat dicegah.
“Pecegahan dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat,” jelas dr. Astrina Yulda, dari Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia).
Para pembicara sepakat, melalui kegiatan ini maka masyarakat akan semakin teredukasi.
“Kegiatan pemeriksaan ini merupakan kegiatan sosial yang sangat bermanfaat untuk para perempuan, mengingat saat ini sebagian besar penderita diabetes adalah kaum perempuan. Semoga ke depannya semakin banyak program yang didedikasikan untuk kaum perempuan,” ujar Ratna Listy, public figure, yang juga hadir dalam acara tersebut.