Suara.com - Melon kuning merupakan buah yang kaya vitamin C dan mengandung antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.
Namun, manfaat baik melon sirna seketika, ketika terkontaminasi bakteri Listeria, seperti yang baru-baru ini terjadi di Australia.
Dikabarkan empat orang meninggal setelah mengonsumsi melon kuning yang telah terkontiminasi bakteri Listeria monocytogenes (L.monocytogenes).
Listeriosis, seperti dikutip dari Meet Doctor adalah nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Penyakit ini bisa menyebabkan septikemia (keracunan darah) atau meningitis (radang selaput di sekitar otak).
Baca Juga: Anies Tertarik Mengeksplor Becak Listrik
Pada ibu hamil, listeriosis dapat mengakibatkan keguguran, kelahiran prematur, bayi yang dilahirkan terinfeksi listeriosis atau bahkan bisa menyebabkan lahir dalam keadaan mati.
Listeriosis berbahaya bagi perempuan hamil, bayi baru lahir, orangtua dan orang dewasa baik yang sehat atau orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Pada orang dewasa dan anak-anak yang sehat, infesi bakteri ini jarang menjadi parah. Bayi bisa lahir dengan listeriosis jika ibu mereka makan makanan yang terkontaminasi bakteri L.monocytogenes selama hamil.
Penyebaran Bakteri Listeria
Bakteri listeria hidup di tanah dan air. Bakteri ini bisa menyebar dengan cara sebagai berikut:
1. Sayuran dan Buah
Sayuran dan buah bisa terkontaminasi di manapun di sepanjang rantai produksi pangan, yang meliputi penanaman, pemanenan, pengemasan, pendistribusian, persiapan dan penyajian. Hujan lebat juga bisa membuat listeria yang ada di tanah naik ke permukaan atau kulit sayuran, terutama pada buah atau sayuran yang tumbuh rendah ke tanah, seperti semangka.
Baca Juga: Apple Buang Notch di iPhone Berikutnya?
2. Hewan
Hewan bisa membawa bakteri dan bisa mencemari daging dan produk susu.
3. Makanan Olahan
Makanan olahan seperti keju lunak dapat terkontaminasi setelah diproses.
4. Makanan yang Tidak Dipasteurisasi
Susu atau makanan yang tidak dipasteurisasi (susu mentah) juga bisa terkontaminasi bakteri Listeria.
5. Restoran dan Dapur Rumah
Kontaminasi listeria juga bisa terjadi di restoran dan dapur rumah. Listeria merupakan bakteri yang sangat kuat. Ia dapat bertahan pada suhu yang dingin (di dalam lemari es), suhu panas dan juga bisa menyesuaikan untuk bertahan hidup di lingkungan asam seperti perut.
Bakteri ini dapat bertahan di dalam tubuh, berpindah antarsel (fagosit manusia) untuk waktu yang lama. Ini sebabnya mengapa bisa ada "masa inkubasi" yang panjang antara konsumsi dan onset penyakit.
Masa inkubasinya bisa selama 70 hari, tapi biasanya sekitar tiga minggu. Gejala dari listeriosis meliputi demam, nyeri otot dan masalah gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare.
Jika infeksi menyebar ke sistem saraf, gejala seperti sakit kepala, leher kaku, bingung, kehilangan keseimbangan, atau kejang, bahkan koma bisa terjadi. Dalam kasus tersebut, tingkat kematian setinggi 30 persen.
Pada perempuan hamil, bakteri tersebut diduga melintasi lapisan pembuluh darah ibu dan kemudian masuk sirkulasi janin plasenta. Infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati dan infeksi bayi baru lahir.
Pengobatan untuk infeksi yang dikonfirmasi melibatkan antibiotik dan tindakan suportif seperti cairan intravena untuk dehidrasi.
Jika Anda hamil dan terkena listeriosis, antibiotik seringkali dapat mencegah infeksi pada janin atau bayi baru lahir. Bayi yang memiliki listeriosis menerima antibiotik yang sama dengan orang dewasa, walaupun kombinasi antibiotik sering digunakan sampai dokter yakin penyebabnya adalah listeriosis.
Pencegahan Bakteri Listeria
Anda dapat mencegah listeriosis dengan mempraktikkan langkah berikut:
1. Belanja dengan Aman
Belanja dengan aman bisa dilakukan dengan cara di antaranya, pisahkan kantong daging mentah, unggas atau ikan dengan makanan lainnya.
2. Cuci Tangan
Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menangani makanan, mencuci piring, setelah menggunakan kamar mandi atau mengganti popok.
3. Cuci Buah dan Sayuran
Mencuci buah dan sayuran segar dengan cara membilasnya dengan air mengalir.
4. Sebaiknya Pakai Dua Talenan
Jika memungkinkan, gunakan dua talenan, satu untuk produk segar dan lainnya untuk daging mentah, unggas dan makanan laut. Cuci pisau, talenan dan peralatan dapur, setelah Anda gunakan.
5. Simpan Makanan dengan Aman
Masak, dinginkan, atau bekukan daging, unggas, telur, ikan, dan makanan siap saji dalam waktu 2 jam. Pastikan lemari es Anda diset pada suhu 4 derajat celcius atau lebih dingin.
Ini dikarenakan listeria bisa tumbuh di kulkas. Jadi, Anda sebaiknya selalu membersihkan tumpahan di kulkas, terutama air dari daging mentah, atau unggas.
6. Masak Makanan dengan Aman
Panaskan kembali sisa makanan sampai sedikitnya 74 derajat celcius. Jangan makan daging asap yang belum dimasak, dan waspadalah terhadap risiko keracunan makanan dari ikan mentah (termasuk sushi), kerang, dan tiram.
7. Sajikan Makanan dengan Aman
Simpan makanan panas yang dimasak dengan panas di atas 60 derajat Celcius, dan makanan dingin di suhu 4 derajat Celcius atau di bawahnya.
8. Ikuti Petunjuk pada Label Kemasan Makanan
Label kemasan makanan memberikan informasi kapan harus menggunakan makanan dan cara menyimpannya. Membaca label makanan dan mengikuti instruksi keselamatan akan mengurangi kesempatan Anda untuk sakit, karena keracunan makanan.
9. Buang bila Ragu
Jika Anda tidak yakin apakah makanan itu aman untuk dikonsumsi, jangan memakannya. Pemanasan kembali makanan yang terkontaminasi tidak akan membuatnya aman.
Jangan mencicipi makanan yang mencurigakan, meski wangi dan warnanya sangat mengundang selera.
Itulah penjelasan lengkap mengenai bakteri berbahaya Listeria dan cara mencegahnya.