Hati - hati, Cemburu Buta Bisa Jadi Tanda Gangguan Jiwa!

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 06 Maret 2018 | 20:30 WIB
Hati - hati, Cemburu Buta Bisa Jadi Tanda Gangguan Jiwa!
Lelaki mencurigai atau cemburu dengan pasangannya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cemburu dalam batas wajar memang bisa membuat hubungan lebih langgeng. Namun hati-hati jika sudah main tuding tanpa alasan jelas alias cemburu buta, bisa-bisa merusak hubungan.

Parahnya lagi, cemburu buta ternyata bisa menjadi pertanda sebuah gangguan jiwa yang disebut sebagai sindrom Othello, kok bisa? Simak ulasannya yang dihimpun Hello Sehat.

Sama seperti bahagia, marah, sedih, dan kecewa, cemburu adalah emosi alamiah manusia. Cemburu adalah insting yang dipicu oleh peningkatan aktivitas pada korteks cingulate anterior, yaitu bagian otak yang menciptakan rasa kesenangan. Namun, area otak ini juga terkait dengan pengucilan dan rasa dikhianati.

Rasa cemburu adalah tanda Anda menghargai komitmen yang sama-sama dibuat berdua, dengan demikian Anda akan merasa kecewa kalau komitmen tersebut dilanggar. Rasa cemburu yang Anda alami juga merupakan wujud ekspresi bahwa Anda peduli dan ingin hubungan Anda dengan pasangan tetap langgeng.

Baca Juga: Tumblr Diblokir Kominfo, Menteri Rudiantara Malah Kaget

Cemburu menyebabkan lonjakan kadar hormon testosteron dan kortisol yang memicu hasrat untuk Anda mempertahankan pasangan setiap kali Anda dilanda cemburu. Hal ini diperkuat juga dengan adanya peningkatan aktivitas septum lateral, bagian otak yang berperan dalam mengendalikan emosi dan menjalin ikatan pada pasangan.

Jadi, cemburu merupakan alarm yang bertugas mengingatkan Anda bahwa hubungan asmara memang harus selalu dibina dan dipertahankan, bukan dibiarkan begitu saja. Akan tetapi, rasa cemburu bisa dibilang sehat ketika Anda tetap mampu untuk berpikir logis, tidak mendramatisir masalah sehingga terus dibiarkan berlarut-larut dan makin membesar.

Cemburu yang sehat adalah ketika Anda mampu menenangkan diri dan mulai membicarakan masalah tersebut pada pasangan dengan baik-baik tanpa terbutakan emosi.

Jika rasa cemburu membuat Anda berubah menjadi obsesif dan menunjukkan perilaku posesif, hati-hati. Ini bisa jadi pertanda cemburu buta yang sama sekali tidak sehat.

Cemburu Buta Bisa Jadi Tanda Sindrom Othello
Cemburu berlebihan bisa menjadi tanda Anda mengidap gangguan jiwa yang disebut sindrom Othello.

Baca Juga: Ingin Tahu Apa Saja Tanda Hamil? Baca Ini!

Nama sindrom ini diadaptasi dari salah satu tokoh terkenal karangan Shakespeare, Othello, seorang prajurit perang yang terbakar cemburu buta setelah dipengaruhi dan dimanipulasi oleh teman sesama prajuritnya mengenai ketidaksetiaan istrinya.

Pada akhirnya, Othello membunuh istrinya sendiri, meski sebenarnya sang istri sama sekali tidak melakukan hal-hal yang dituduhkan tersebut.

Sindrom Othello termasuk ke dalam gangguan kejiwaan terkait delusi. Delusi terjadi saat otak merasakan atau memproses suatu hal yang tidak benar-benar terjadi.

Artinya, seseorang yang delusional tidak dapat membedakan mana kenyataan dan imajinasi, sehingga ia meyakini dan bersikap sesuai dengan hal yang ia percaya (yang padahal sangat bertentangan dengan keadaan sebenarnya).

Seseorang yang memiliki sindrom Othello sangat menyakini betul bahwa pasangannya berselingkuh sehingga ia terus-menerus memendam perasaan cemburu yang berlebihan dan tidak wajar.

Mereka juga akan terus mencoba membenarkan atau membuktikan bahwa pasangannya tidak setia. Contohnya, selalu cek galeri ponsel pasangan, cek pesan dan chat, menjawab setiap panggilan masuk, kepo-in Facebook dan email.

Tak hanya itu, ia juga selalu menanyakan lokasi dan apa yang dilakukan pasangannya setiap 5 menit sekali, sampai diam-diam membuntuti pasangan kemana pun pergi (stalking).

Semu itu dilakukannya untuk mendapatkan bukti bahwa pasangannya tidak setia, walaupun sebenarnya tidak ada perubahan ganjil apapun pada diri pasangannya.

Bukannya tidak mungkin kecenderungan terbakar cemburu buta akibat sindrom Othello ini kemudian membuahkan tindak kekerasan atau kriminalitas, seperti tindak bunuh diri maupun pembunuhan, baik kepada pasangannya ataupun pihak lain yang dianggap mengganggu hubungannya dengan pasangan.

Sindrom Othello Banyak Diidap Lelaki yang Punya Gangguan Saraf
Sindrom Othello sebenarnya jarang ditemukan, namun kebanyakan diidap oleh kaum lelaki rentang usia 40-an. Sebuah penelitian juga menemukan bahwa sekitar 69,5 persen penderita sindrom Othello memiliki gangguan saraf yang mendasari perilakunya.

Beberapa penyakit neurologis yang sering dikaitkan dengan sindrom Othello adalah stroke, trauma kepala, tumor otak, penyakit neurodegeneratif (kemunduran fungsi-fungsi saraf), infeksi otak, hingga efek penggunaan obat-obatan terlarang, khususnya yang mengandung dopamin.

Kelainan otak yang biasanya terjadi pada sindrom Othello berasal dari bagian otak depan, yang secara garis besar mengatur perilaku sosial, penyelesaian masalah, serta fungsi motorik atau mengatur gerakan.

Akan tetapi, tidak berarti orang-orang sehat yang tidak masuk karakteristik di atas tidak dapat mengalami Sindrom Othello.

Itulah ulasan tentang cemburu buta yang ternyata bisa berpeluang sebagai tanda gangguan jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI