Suara.com - Seorang balita asal Minnesota memiliki alergi yang sangat langka di dunia. Balita bernama Ivy Lynn Angerman ini memiliki alergi dengan air. Tubuh balita ini akan gatal-gatal dan mengeluarkan ruam ketika ia terpapar air. Begitu pula jika ia menangis atau mengeluarkan air mata, wajah Ivy akan membengkak.
Ivy hanya mandi dua kali seminggu untuk mencegah rasa sakit berlebihan pada kulitnya. Tidak hanya itu, aktivitas Ivy juga dibatasi agar tidak membuat tubuhnya kotor sehingga tidak perlu dimandikan.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut urtikaria aquagenic dan hanya mempengaruhi beberapa orang di dunia, dan Ivy mungkin yang termuda diantaranya. Bagi penderita aquagenic urticaria parah atau kronis akan mengalami sesak napas, bengek, kesulitan menelan, serta ruam di sekitar mulut.
"Sebagai seorang ayah, ini benar-benar menghancurkan hati saya," ujar ayah Ivy, Dan Angerman.
Baca Juga: Polisi Brimob Ditusuk Sebelum Aksi Brutal Geng Motor di Kemang
Untuk mengobati kondisi langka ini, Ivy diberi resep antihistamin, yang membantu melindungi tubuhnya dari kondisi alergi. Oleh dokter, Ivy juga hanya diperbolehkan menggunakan air yang dimurnikan untuk minum dan mandi.
Ibu Ivy, Brittany Angerman, terus mengkhawatirkan masa depan buah hatinya itu. Ia tak tahu apakah nanti buah hatinya bisa berenang di kolam seperti anak-anak seusianya atau bisa tumbuh seperti orang normal lainnya.
"Saya hanya berharap suatu hari nanti dia bisa minum air putih dan bisa menjalani kehidupan yang normal," ujar Brittany.
Namun ternyata Ivy tak sendiri. Ada sekitar 100 orang di dunia yang didiagnosis mengidap urtikaria aquagenic. Kasus pertama kali dipublikasikan pada tahun 1960-an yang dialami seorang gadis berusia 15 tahun. Belum diketahui penyebab pasti kelainan ini, dan belum ada pengobatan yang terbukti ampuh mengatasi kondisi ini.
Baca Juga: Aktris Ini Tak Malu Kenakan Gaun Vintage di Oscar 2018