Ini 8 Mitos Skizofrenia yang Sering Timbulkan Kesalahpahaman

Kamis, 01 Maret 2018 | 14:08 WIB
Ini 8 Mitos Skizofrenia yang Sering Timbulkan Kesalahpahaman
Ilustrasi lelaki menderita skizofrenia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak ada penyakit yang misterius seperti skizofrenia, gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku.

Kondisi yang biasanya berlangsung lama ini sering diartikan sebagai gangguan mental, mengingat sulitnya penderita membedakan antara kenyataan dengan pikiran sendiri.

Karenanya berbagai kesalahpahaman mengintai para penderitanya yang membuat kehidupan mereka semakin sulit dan menyakitkan.

Hal ini sering menghalangi mereka untuk bisa bersosialisasi dengan nyaman dan menyebabkan mereka merasa malu dengan penyakitnya.

Baca Juga: Benyamin Biang Kerok Diputar Hari Ini, Reza Rahadian Deg-degan

Berikut penjelasan tentang bagaimana kita bisa mengenali penyakit ini untuk menghindari berbagai kesalahpahaman dan juga mitos yang menyertai skizofernia, dilansir dari Bright Side.

Mitos 1
Tanda utama skizofrenia memiliki banyak kepribadian

Fakta
Penyakit ini bisa diterjemahkan sebagai 'banyak pikiran' bukan 'banyak kepribadian'. Ini berarti bahwa tidak semua penderita skizofrenia mendengar suara atau memiliki banyak kepribadian.

Pemisahan pikiran dapat menyebabkan perubahan suasana hati pada penderita, misalnya mereka mungkin benar-benar membenci sesuatu, dan dalam lima menit kemudian, mereka bisa mengubah pikiran mereka sepenuhnya. Atau mereka mungkin bisa benar-benar merasa berkabung saat seekor ikan mas mati, tapi benar-benar tenang ketika orang terdekat mereka meninggal dunia.

Mitos 2
Skizofrenia adalah penyakit yang jarang terjadi

Baca Juga: Daftar 34 Proyek Elevated se-Indonesia yang Kembali Dilanjutkan

Fakta
Meskipun Anda mungkin jarang mendengar penyakit ini, tapi ada satu persen dari keseluruhan populasi di dunia memiliki penyakit ini, dan itu sebenarnya lebih umum daripada yang mungkin Anda pikirkan. Seperti halnya hemofilia, yang banyak didengar orang, penyakit ini hanya mempengaruhi sekitar 1 dari 10 ribu orang. Skizofrenia mempengaruhi sekitar 5 di setiap 1000 orang.

Mitos 3
Penderita skizofrenia yang tak terduga bisa membahayakan

Fakta
Penderita skizofrenia tidak lebih agresif atau berbahaya daripada orang lain. Sebagian besar waktu, mereka bahkan adaah korban agresi, bukanlah penyerang. Beberapa penderita skizofrenia dapat memiliki perilaku anti sosial, tetapi hal ini dapat dikontrol dengan obat-obatan.

Mitos 4
Hal terburuk tentang skizofrenia adalah berhalusinasi

Fakta
Ya, halusinasi dan delusi adalah yang alasan mengapa orang-orang bertindak aneh dan berkonsultasi pada psikiater. Namun saat ini, halusinasi dapat dengan mudah diobati. Ada sejumlah obat yang disebut antipsikotik, tersedia untuk membantu mengobati gejala.

Hal terburuk bagi orang-orang menderita skizofrenia justru adalah efek samping obat yang negatif. Obat ini dapat menyebabkan kantuk, keengganan untuk berkomunikasi, tidak adanya emosi, dan gejala vegetatif. Obat-obatan ini juga dapat membuat mereka sangat sulit menjangkau orang lain, seperti berteman, dan bahkan bekerja.

Mitos 5
Hanya penderita skizofrenia yang bisa mendengar suara lain

Fakta
Jika Anda mendengar suara di kepala Anda dari waktu ke waktu, itu dianggap hal yang normal. Diperkirakan, 5 sampai 15 persen dari orang dewasa akan mengalami halusinasi pendengaran dalam hidup mereka.

Bahkan, mungkin ada lebih banyak orang yang telah mengalaminya, tetapi tidak akan mengakuinya karena mereka takut orang lain akan berpikir mereka gila. Mendengar suara cenderung terjadi lebih sering ketika seseorang merasa tertekan, kelelahan, atau mengalami gangguan tidur.

Mitos 6
Skizofernia akan dialami selamanya

Fakta
Ini sebenarnya tidak dapat diprediksi. Ada orang-orang yang kehidupannya berubah drastis dengan penyakit ini bahkan meski diobati, tapi ini minoritas. Menurut statistik, 25 persen (jumlah besar) orang yang terkena dampak, hanya memiliki satu masalah psikosis dan kemudian terus menjalani kehidupan normal tanpa pengobatan apapun.

Sementara pasien lain, harus minum obat, tapi mengalami 'masa istirahat' selama beberapa dekade dan menjalani kehidupan normal dengan pekerjaan dan keluarga. Pasien lain memiliki beberapa episode kecil dari waktu ke waktu, tapi ini tidak mempengaruhi kehidupan mereka secara signifikan.

Mitos 7
Skizofrenia adalah orang jenius. Mereka tidak sakit, tapi berbeda

Fakta
Apakah skizofrenia jago dalam bidang seni? Jawabannya bisa iya dan tidak. Di satu sisi, skizofrenia sama seperti penyakit apapun, dapat memperburuk kualitas hidup seseorang (tapi tidak selalu, seperti yang kita temukan dari mitos sebelumnya).

Sementara di sisi lain, memang ada kesamaan antara cara penderita skizofrenia dan orang-orang kreatif. Dalam thalamus (seperti filter untuk indra kita), ada beberapa reseptor dopamin yang menurunkan tingkat filtrasi sinyal. Kehadiran reseptor ini diduga memicu meningkatnya kreativitas. Kalaupun ini benar, skizofrenia masih merupakan penyakit yang harus diobati.

Mitos 8
Skizofrenia berkembang dengan cepat

Fakta
Penyakit ini berkembang sangat lambat, dan tidak mungkin untuk diperhatikan pada awalnya. Tanda pertama terlihat sangat polos, orang tersebut mungkin akan bermasalah dengan pekerjaan mereka, belajar, berkomunikasi, dan konsentrasi.

Gejala serupa mungkin diperhatikan bahkan pada orang tanpa penyakit ini. Bila gejala skizofrenia yang sebenarnya mulai memburuk, orang yang terkena mungkin mulai mendengar suara atau bisikan.

Ini adalah tahap optimal untuk mengobati penyakit. Sangat sedikit kejadian di mana skizofrenia berkembang dengan cepat setelah fase pertama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI