Suara.com - Sempat muncul dugaan bahwa pil kontrasepsi dapat memicu depresi pada perempuan. Namun hal tersebut disanggah oleh tim peneliti dari Ohio State University.
"Depresi adalah sesuatu yang diperhatikan banyak perempuan saat mereka menggunakan kontrasepsi hormonal, terutama saat mereka menggunakan jenis spesifik yang mengandung hormon progesteron," kata penulis utama penelitian, Brett Worly.
Temuan ini tentu saja dapat mengurangi ketakutan seputar penggunaan alat kontrasepsi hormonal terkait risiko depresi.
"Berdasarkan temuan kami, efek samping ini seharusnya tidak menjadi perhatian kebanyakan perempuan, dan mereka merasa nyaman mengetahui bahwa mereka membuat pilihan yang aman," tambah Worly.
Baca Juga: 5 Petinju yang Tewas Usai Tarung, 2 Diantaranya dari Indonesia
Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Contraception. Sebelumnya, tim peneliti melakukan ribuan tinjauan studi tentang efek kesehatan mental dari alat kontrasepsi berbagai metode mulai dari suntikan, implan, dan pil.
Tim kemudian tidak menemukan bukti apapun terkait metode pengendalian kelahiran dan depresi.
Terutama pil KB, kata peneliti, tingkat komplikasi dari kontrasepsi hormonal sering dilebih-lebihkan
"Kita hidup di media yang cerdas dimana jika satu atau beberapa orang memiliki efek samping yang parah, tiba-tiba, itu diduga dapat terjadi pada semua orang," kata Worly lagi.
Meski begitu, Worly mengaku bahwa remaja dan perempuan hamil memang memiliki risiko depresi yang tinggi. "Bagi pasien seperti itu, penting bagi mereka memiliki hubungan baik dengan penyedia layanan kesehatan sehingga mereka dapat melakukan skrining yang sesuai terlepas dari pengobatan yang mereka gunakan," sarannya.
Baca Juga: Lady Bird, Pencarian Jati Diri Remaja Putri Zaman Now