Bayi yang Dilahirkan Sesar Berisiko Tinggi Obesitas, Mengapa?

Senin, 26 Februari 2018 | 13:34 WIB
Bayi yang Dilahirkan Sesar Berisiko Tinggi Obesitas, Mengapa?
Ilustrasi bayi baru lahir melalui operasi sesar. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang gemuk melalui persalinan sesar, mungkin berisiko lima kali lebih besar mengalami kegemukan atau obesitas pada usia tiga tahun.

Risiko ini bisa terjadi, menurut studi tersebut, mungkin karena bakteri usus yang disebut Lachnospiracae.

Seperti kita ketahui operasi sesar begitu populer di seluruh dunia dan sayangnya mulai dipandang sebagai persalinan yang nyaman ketimbang persalinan normal melalui vagina.

Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa komunitas mikroorganisme atau bakteri yang hidup di saluran pencernaan bayi dipengaruhi oleh jenis persalinan yang dialami ibu.

Baca Juga: Gigi dan Suami Foto Mesra, Warganet: Rambut Raffi 'Jijay'

Sementara risiko obesitas pada anak juga bisa meningkat tiga kali lipat saat ibu yang kelebihan berat badan melahirkan secara vaginal. Risikonya meningkat lima kali lipat saat melahirkan melalui operasi sesar.

"Kami tahu kelebihan berat badan ibu dikaitkan dengan kelebihan berat badan pada anak-anak," kata Anita Kozyrskyj, seorang peneliti di University of Alberta di Kanada.

Mengingat bahwa kelebihan berat badan dan obesitas adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama, hasil studi ini, lanjut dia, memperkuat kekhawatiran meningkatnya persalinan sesar dan menegaskan peran microbiota usus sebagai 'organ super' dengan beragam peran dalam kesehatan dan penyakit.

"Apa yang ditunjukkan oleh penelitian kami adalah bahwa kedua jenis persalinan dan perubahan bakteri usus terlibat dalam risiko obesitas," tambah Kozyrskyj dilansir dari Zeenews.

Untuk penelitian yang dipublikasikan di jurnal Jama Pediatrics, para peneliti menyelidiki 930 ibu dan bayinya.

Baca Juga: Jokowi Beli Baju di Tanah Abang Ditemani Direktur IMF

Teknik sekuensing DNA yang dilakukan di laboratorium memberikan informasi tentang jenis dan jumlah bakteri yang ada di kotoran bayi. Mereka menemukan bahwa kelimpahan Lachnospiracae mempengaruhi hubungan antara berat badan ibu dan berat badan anak setelah kelahiran baik vagina maupun sesar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI