Suara.com - Stroke merupakan serangan mendadak yang menyerang pembuluh darah otak karena tersumbat atau pecah. Sifatnya yang mendadak membuat serangan stroke tak bisa diprediksi sebelumnya.
Disampaikan dr. Mursyid Bustami, SpS (K), KlC, MARS, Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional, jika mengalami gejala stroke, jangan tunda untuk membawanya ke dokter. Pasalnya, kata dia, "periode emas" penanganan stroke hanya berkisar 4,5 jam.
"Makin lama tertangani, maka makin banyak bagian otak yang rusak karena tidak mendapat nutrisi makanan dan lainnya," ujar dr Mursyid, dalam kampanye "Strike Back at Stroke" di Neo Soho Mall, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Selain peluang kesembuhan yang lebih besar, penanganan stroke sesegera mungkin juga dapat menurunkan risiko komplikasi yang membuat nyawa pasien tidak tertolong. Biaya rumah sakit yang dikeluarkan juga lebih murah.
Baca Juga: Stroke Juga Bisa Menyerang Usia Produktif, Ini Penjelasannya
"Berkaitan dengan pembiayaan RS, kalau pasien cepat datang, biaya makin singkat. Obat yang diberikan juga makin sedikit, tidak ada komplikasi rawat inap makin pendek," tambah dia.
Ia menambahkan, risiko stroke antara perempuan dan laki-laki sendiri sama besarnya. Namun pada perempuan, sebelum masa menopause, risiko terkena stroke lebih rendah karena dilindungi faktor hormonal.
"Tapi yang jelas, stroke bisa mengenai semua usia, dari kanak-kanak sampai tua. Usia makin lanjut, maka makin tinggi risiko terkena stroke. Jadi upaya pencegahan penting dilakukan," tandasnya.