Mengenal Tokophobia, Takut pada Kehamilan dan Persalinan

Selasa, 20 Februari 2018 | 13:28 WIB
Mengenal Tokophobia, Takut pada Kehamilan dan Persalinan
Ilustrasi ibu hamil sedang bersedih. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada ibu hamil, adalah hal yang wajar jika mereka merasa cemas menjelang proses persalinan. Tapi bagi beberapa perempuan, ketakutan akan melahirkan ini bisa sangat luar biasa hingga membayangi kehamilan mereka dan memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Ketakutan yang parah akan melahirkan ini disebut tokophobia, yang secara harfiah berarti fobia pada persalinan. Dan untuk beberapa perempuan, perasaan ini juga termasuk ketidaksukaan atau merasa jijik dengan kehamilan.

Tokophobia sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder. Tokophobia primer terjadi pada perempuan yang belum pernah melahirkan sebelumnya. Bagi mereka, ketakutan akan melahirkan cenderung berasal dari pengalaman traumatis di masa lalu, termasuk pelecehan seksual.

Hal itu juga bisa dikaitkan ketika mereka pernah menyaksikan persalinan yang sulit atau mendengarkan cerita atau menonton acara yang menggambarkan persalinan sebagai hal yang menakutkan atau berbahaya.

Baca Juga: 10 Proyek Infrastruktur 'Maut' di Jakarta dalam 5 Bulan Terakhir

Sedangkan perempuan yang menderita tokophobia sekunder, cenderung mengalami pengalaman melahirkan traumatis sebelumnya yang membuat mereka takut melahirkan lagi.

Sulit untuk mengatakan bagaimana tokophobia terjadi secara umum. Penelitian menunjukkan bahwa antara 2,5 hingga 14 persen perempuan mungkin memiliki tokophobia. Namun beberapa peneliti yakin angka ini bisa mencapai 22 persen.

Angka-angka ini sangat bervariasi karena perempuan dengan tingkat tokophobia yang berbeda juga disertakan dalam penelitian ini. Jadi, sementara beberapa perempuan lain mungkin memiliki tokophobia yang relatif ringan, bagi yang lain, kondisinya jauh lebih parah. Angka-angka tersebut mungkin juga termasuk perempuan yang memiliki kecemasan dan depresi saat kehamilan, dan bukan tokophobia.

Siapa yang berpotensi mengalami tokophobia? Sulit untuk memprediksi siapa yang mungkin terkena tokophobia. Tapi jelas di sini bahwa perempuan dengan tokophobia juga cenderung mengalami kecemasan dan depresi, serta masalah kesehatan mental lainnya.

Penelitian menunjukkan beberapa perempuan dengan kondisi ini memilih untuk menghindari kehamilan sama sekali atau mungkin mempertimbangkan untuk menghentikan kehamilan jika mereka sudah terlanjur berada dalam posisi itu. Saat hamil, perempuan dengan tokophobia juga biasanya meminta operasi caesar untuk menghindari proses persalinan normal.

Baca Juga: Menteri BUMN akan Evaluasi Proyek Jalan Tol Becakayu

Beberapa perempuan menganggap kehamilan itu sendiri sangat sulit, terutama berhubungan dengan ukuran perut yang tumbuh semakin besar dan merasakan gerakan bayi. Kecemasan, insomnia, sulit tidur, gangguan makan, dan depresi antenatal atau peningkatan risiko depresi pascamelahirkan, semuanya telah diidentifikasi sebagai konsekuensi tokophobia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI