Suara.com - PT Pharos Indonesia selaku produsen Viostin DS mengklaim bila produknya tercemar DNA babi dari bahan baku berupa zat chondroitin sulfat yang dipasok dari Spanyol.
Padahal, kata mereka, perusahaan Spanyol tersebut telah memiliki sertifikat halal dari Halal Certification Services / HCS dan telah diakui oleh MUI.
"Selama ini, kami menggunakan bahan baku dari pemasok tersebut," tulis rilis yang diwakili oleh Director of Corporate Communications PT. Pharos Indonesia, Ida Nurtika, Senin, (5/2/2018).
Pernyataan tersebut dibuat setelah Badan POM, LPPOM MUI dan YLKI melakukan konferensi pers bersama pada Senin, (5/2/2018).
Dari rilis yang diterima Suara.com, PT Pharos Indonesia yang memproduksi Viotin DS menyatakan telah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dalam seluruh rangkaian produksi, mulai dari pengujian bahan baku hingga produk jadi yang dihasilkan.
Ida mengaku menyayangkan kejadian tersebut, karena merasa jika hasil uji bahan baku selalu menunjukkan hasil negatif DNA babi. "Untuk itu, kami meminta maaf kepada seluruh konsumen dan masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan yang terjadi," tulis rilis tersebut.
Ida mengklaim, PT. Pharos Indonesia tengah menjalani proses persiapan pendaftaran sebagai produk halal. Namun pada akhir November 2017, Badan POM melakukan pemeriksaan terhadap produk Viostin DS dengan nomor bets tertentu dan menemukan adanya pencemaran kandungan babi.
Segera setelah menerima informasi dari BPOM, Ida mengaku pihak perusahaan langsung melakukan penarikan produk secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia.
"Hingga saat ini, kami terus melakukan penarikan semua produk hingga tiga bulan ke depan. Sesuai arahan dari BPOM, semua produk yang telah ditarik dari pasar, akan kami musnahkan dengan berkoordinasi dan disaksikan oleh BPOM," tutupnya.
Viostin DS Tercemar DNA Babi, Pharos: Bahan Dipasok dari Spanyol
Senin, 05 Februari 2018 | 21:34 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
CEK FAKTA: Filter Rokok Mengandung Darah Babi, Benarkah?
26 Juli 2024 | 00:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI