Cerita Megawati yang Lulus S2 dari Mengidap Kanker

Senin, 05 Februari 2018 | 09:26 WIB
Cerita Megawati yang Lulus S2 dari Mengidap Kanker
Megawati Tanto. (Firsta Nodia/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang yang begidik ketakutan mendengar kata Kanker. Namun tidak dengan Megawati Tanto, yang kini sehat bugar di usianya ke 72 tahun. 

Mega sendiri adalah perempuan tangguh yang berhasil selamat dari dua kanker sekaligus. Ia mengatakan dua fase mengidap kanker dalam hidupnya sebagai ujian untuk lulus S2. Untuk itulah Ia tidak meratapi kanker kolon dan paru yang diidapnya dengan kesedihan. 

"Saya nggak cengeng dan saya nggak ngeluh. Saya tahu apa yang saya jalani seperti kemoterapi dan lainnya menuju kesembuhan. Saya percaya saya akan sembuh, bukan mati," ujar Mega pada Suara.com dalam peringatan Hari Kanker Sedunia di Kementerian Kesehatan, baru-baru ini.

Ia pun menuturkan awal mula mengidap kanker. Pada 2007 silam, Mega baru mengetahui ada kanker di ususnya setelah menjalani pemeriksaan medical check up. Namun setelah dua tahun menjalani pengobatan Ia pun divonis sembuh.

Sudah sembuh dari kanker kolon, Mega kembali harus berhadapan dengan kanker. Ketika kontrol kondisi ususnya pada 2010, dokter menemukan ada sesuatu di paru-parunya. Mega berharap hal itu hanya infeksi saja, namun dokter mengatakan bahwa ia mengidap kanker paru primer.

"Ketika divonis kanker paru, hati sedikit ciut karena mama saya kanker paru juga waktunya enan bulan terus meninggal. Tapi saya ubah mindset, bilang sama diri saya sendiri, saya sudah lulus S1 dengan pelajaran kanker kolon. Sekarang berarti saya sedang belajar dengan jurusan paru. Kalau saya lulus saya sudah lulus S2," tambah dia.

Baca Juga: Makan Junk Food Bikin Kanker, Mitos atau Fakta?

Mega mengaku saat operasi kanker paru, tulang rusuknya patah dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Kondisi ini membuat Mega hanya bisa berbaring lurus selama dua bulan lamanya.

"Untuk miring ke kiri ke kanan sangat sangat sakit. Kemoterapi saya selalu pakai kursi roda. Malam susah tidur karena sepanjang hari hanya bisa baring. Malam sulit tidur sehingga minum obat tidur," tambah dia.

Kunci kesembuhan menghadapi dua kanker, kata Mega adalah keyakinan akan lolos penyakit tersebut. Tanpa keyakinan tersebut, Mega pun sanksi dirinya bisa sembuh kanker paru stadium 3 dengan harapan hidup yang sangat rendah.

"Apapun yang saya jalani semua sementara bukan selamanya. Ujung perjalanan akan survive, saya percaya. Dengan positive thinking saya percaya saya akan sembuh," tambah dia.

Dan benar saja kini Mega telah berhasil menjadi penyintas kanker kolon dan kanker paru. Untuk membagikan pengalaman dan menguatkan pasien kanker lainnya, Mega kini menjadi koordinator rumah singgah Cancer Information and Support Centre (CISC), sebuah wadah untuk komunitas kanker non profit. Ia juga sering menjadi narasumber di berbagai acara dengan menceritakan kisah inspiratifnya bertahan dengan kanker.

Baca Juga: Kate Middleton Sumbang Rambut ke Anak Penderita Kanker

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI