Waspada Virus Kawasaki, Rentan Menyerang Anak - anak

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 31 Januari 2018 | 18:25 WIB
Waspada Virus Kawasaki, Rentan Menyerang Anak - anak
Penyakit yang diakibatkan virus Kawasaki. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penyebab Penyakit Kawasaki
Para ahli belum mengetahui apa penyebab penyakit Kawasaki secara pasti, masih terlalu banyak kemungkinan penyebab penyakit kardiovaskular pada anak ini. Kemungkinan besar penyakit ini disebabkan oleh virus, dilihat dari karakteristik gejala-gejala yang ditimbulkan.

Namun, mengingat penyakit ini tidak menular, sepertinya virus bukanlah penyebab satu-satunya penyakit ini. Beberapa studi menyebutkan bahwa penyakit Kawasaki kemungkinan disebabkan oleh reaksi tidak normal terhadap virus tertentu.

Studi lainnya juga mengatakan bahwa penyakit ini merupakan kelainan autoimun, di mana sistem imun dalam tubuh anak mengira bahwa jaringan-jaringan tubuh merupakan pathogen sehingga jaringan-jaringan tersebut diserang.

Gejala Penyakit Kawasaki
Gejala penyakit Kawasaki terbagi menjadi tiga fase, yaitu fase akut, fase sub akut, dan fase penyembuhan. Namun, dalam beberapa kasus, pasien bisa mengalami fase lanjutan, yaitu fase kronis.

Fase pertama
Fase pertama disebut sebagai fase akut yang berlangsung selama satu hingga dua minggu. Ciri-ciri dan gejala yang mungkin ditunjukkan oleh anak yang terserang penyakit ini:
1. Demam lebih dari 39 derajat C dan berlangsung selama lima hari atau lebih
2. Mata merah (konjungtivitis) tanpa adanya kotoran
3. Ruam merah pada bagian-bagian tubuh dan bagian kelamin
4. Bibir bengkak, merah, kering, pecah-pecah
5. Lidah bengkak dan merah (strawberry tongue)
6. Telapak tangan dan telapak kaki bengkak dan berwarna merah
7. Pembengkakan pada selaput lendir di leher

Gejala-gejala yang ditunjukkan pada fase pertama ini agak mirip dengan penyakit-penyakit lain, seperti demam, campak, alergi, atau penyakit gondok (parotitis). Banyak orangtua yang mengira bahwa anaknya terkena demam biasa, sehingga mereka memberikan acetaminophen atau ibuprofen untuk meredakan demam pada anak.

Namun, demam pada anak yang menderita penyakit Kawasaki tidak akan responsif terhadap antiperik maupun antibiotik. Selain itu, pemberian obat-obatan juga bisa mengganggu pengukuran seberapa parah dan seberapa lama durasi demam anak, yang akan digunakan untuk diagnosis selanjutnya oleh dokter yang bersangkutan. Diagnosis sebaiknya dilakukan pada fase ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI