Suara.com - Dunia hiburan dan politik tengah dirundung duka atas meninggalnya artis senior sekaligus tokoh politik Sys NS, hari ini, Selasa (23/1/2018) yang kabarnya memiliki riwayat penyakit jantung.
Penyakit jantung selama ini memang dikenal sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan, Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9 persen.
Lantas apa yang dimaksud dengan penyakit jantung yang dikenal pula dengan sebutan penyakit kardiovaskuler? Penyakit jantung dikutip Hello Sehat adalah berbagai kondisi di mana terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina), atau stroke.
Beberapa penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit jantung adalah
1. Penyakit pembuluh darah, seperti penyakit arteri koroner
2. Masalah irama jantung, yang disebut aritmia
3. Cacat jantung bawaan
4. Kondisi jantung lainnya, seperti kondisi yang mempengaruhi otot jantung, katup jantung, atau irama jantung
Seberapa umumkah penyakit jantung? Penyakit jantung dapat terjadi pada siapa saja di segala usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan gaya hidup. Selain itu, penyakit jantung tidak bisa disembuhkan.
Kondisi ini membutuhkan pengobatan dan pemantauan hati-hati sepanjang masa hidup. Ketika metode pengobatan ini gagal, Anda harus melakukan operasi bedah yang cukup mahal dan rumit untuk bertahan hidup.
Hal ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda dan Gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit jantung (penyakit kardiovaskuler)?
Penyakit jantung koroner tersembunyi
Tanda-tanda dan gejala penyakit jantung koroner mungkin berbeda pada perempuan dan laki-laki. Beberapa wanita yang memiliki penyakit jantung koroner tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Kondisi ini disebut penyakit jantung koroner tersembunyi (silent coronary hear disease).
Penyakit jantung koroner tersembunyi mungkin tidak terdiagnosis sampai seorang wanita memiliki tanda-tanda dan gejala serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia (detak jantung yang tidak teratur).
Perempuan lainnya yang memiliki penyakit jantung koroner akan memiliki tanda-tanda dan gejala penyakit.
Angina (angin duduk)
Gejala yang umum dari penyakit jantung adalah angina. Angina adalah kondisi nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika otot jantung Anda tidak mendapatkan cukup suplai darah yang kaya oksigen.
Pada lelaki, angina sering terasa seperti adanya tekanan atau merasa diremas pada dada. Perasaan ini dapat menyebar ke lengan.
Perempuan juga dapat memiliki gejala-gejala angina, tetapi perempuan juga cenderung untuk mengalami nyeri dada yang terasa tajam. Perempuan lebih mungkin untuk mengalami rasa sakit di leher, rahang, tenggorokan, perut, atau punggung.
Pada lelaki, angina cenderung semakin memburuk ketika melakukan aktivitas fisik, dan hilang ketika sedang beristirahat. Perempuan lebih mungkin dibandingkan lelaki untuk mengalami angin duduk saat mereka sedang beristirahat atau tidur.
Pada perempuan yang memiliki penyakit koroner mikrovaskular, angina sering terjadi selama kegiatan rutin sehari-hari, seperti belanja atau memasak, daripada saat berolahraga. Stres mental juga dapat lebih mungkin memicu nyeri angina pada wanita dibandingkan pada pria.
Tingkat keparahan angin duduk bervariasi. Rasa sakit mungkin lebih buruk atau lebih sering terjadi sebagai akibat penumpukan plak yang mempersempit arteri koroner (jantung).
Tanda-tanda Komplikasi Penyakit Jantung
Beberapa jenis penyakit jantung akan diketahui tanpa pemeriksaan – misalnya, jika anak lahir dengan cacat jantung yang serius, maka akan terdeteksi segera setelah lahir. Dalam kasus lain, penyakit jantung Anda dapat didiagnosis dalam situasi darurat, seperti serangan jantung.
Meskipun Anda mungkin tidak memiliki gejala penyakit jantung, carilah perawatan medis darurat jika Anda memiliki gejala-gejala penyakit jantung seperti sakit dada, sesak napas, pingsan.
Komplikasi penyakit jantung meliputi:
1. Gagal jantung
Salah satu komplikasi yang paling umum dari penyakit jantung adalah gagal jantung, terjadi ketika jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda. Gagal jantung dapat diakibatkan oleh berbagai bentuk penyakit jantung, termasuk cacat jantung, penyakit kardiovaskular, penyakit katup jantung, infeksi jantung, atau kardiomiopati.
2. Serangan jantung
Darah yang membeku menghalangi aliran darah pada pembuluh darah yang menyuplai jantung, menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung. Aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung.
3. Stroke
Faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular juga dapat menyebabkan stroke iskemik, yang terjadi ketika arteri ke otak Anda menyempit atau tersumbat sehingga darah terlalu sedikit mencapai otak Anda. Stroke merupakan keadaan medis darurat karena jaringan otak mulai mati hanya dalam beberapa menit sejak stroke terjadi.
4. Aneurisma
Kondisi komplikasi serius yang dapat terjadi di mana saja di tubuh Anda. Aneurisma adalah tonjolan pada dinding arteri Anda. Jika aneurisma mengalami kebocoran, Anda mungkin mengalami perdarahan internal yang dapat mengancam jiwa.
5. Penyakit arteri perifer (PAP)
Aterosklerosis juga dapat menyebabkan penyakit arteri perifer. Ketika Anda mengealami penyakit arteri perifer, bagian tubuh bawah (biasanya kaki Anda) tidak menerima aliran darah yang cukup. Hal ini menyebabkan gejala-gejala terutama sakit kaki ketika berjalan (klaudikasio).
6. Serangan jantung mendadak
Serangan jantung mendadak adalah keadaan tiba-tiba, gangguan yang tidak terduga dari fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran, sering disebabkan oleh aritmia. Serangan jantung mendadak adalah keadaan medis darurat. Jika tidak segera diobati, akan fatal, yang mengakibatkan kematian jantung secara mendadak.
Dari beberapa gejala yang telah diuraikan, mungkin masih ada beberapa gejala lain yang belum diuraikan. Yang jelas, bila Anda mempunyai pertanyaan tentang suatu gejala, bisa konsultasi langsung dengan dokter.
Baca Juga: 31 Januari Gerhana Bulan Total, Anies Keluarkan Surat Edaran
Lantas, Kapan Sebaiknya Periksa ke Dokter?
Penyakit jantung lebih mudah untuk diobati bila terdeteksi dini, jadi bicaralah dengan dokter Anda tentang kesehatan jantung Anda. Jika Anda khawatir tentang penyakit jantung, bicaralah dengan dokter tentang langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko penyakit jantung Anda.
Hal ini penting, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga Anda. Jika Anda merasa memiliki penyakit jantung, berdasarkan tanda-tanda atau gejala yang baru saja Anda alami, segeralah periksa ke dokter Anda.
Apa Penyebab Penyakit Jantung
Penyakit jantung koroner merupakan bentuk utama dari penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK), juga disebut penyakit arteri koroner (PAK), dimulai dengan kerusakan lapisan dan lapisan dalam dari arteri koroner (jantung).
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan ini, termasuk:
1. Merokok, termasuk asap rokok
2. Jumlah lemak dan kolesterol tertentu yang tinggi dalam darah
3. Tekanan darah tinggi
4. Jumlah gula yang tinggi dalam darah akibat resistensi insulin atau diabetes
5. Peradangan pembuluh darah
Plak dapat mulai menumpuk pada arteri yang rusak.Penumpukan plak pada arteri koroner mungkin mulai di masa kanak-kanak.
Seiring waktu, plak dapat mengeras atau pecah (terbuka). Plak yang mengeras akan mempersempit arteri koroner dan mengurangi suplai aliran darah yang kaya oksigen ke jantung.
Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebut angina. Jika plak pecah, fragmen sel darah yang disebut platelet menempel pada lokasi cedera. Platelet mungkin mengumpul untuk membentuk bekuan darah.
Gumpalan darah dapat lebih mempersempit arteri koroner dan memperburuk angina. Jika bekuan menjadi cukup besar, maka dapat memblokir arteri koroner secara menyeluruh dan menyebabkan serangan jantung.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk penyakit jantung (penyakit kardiovaskuler)? Faktor risiko yang tidak terkendali untuk mengalami penyakit jantung adalah sebagai berikut:
1. Umur
Penuaan meningkatkan risiko otot jantung yang rusak dan menyempitkan arteri dan melemahkan atau menebalkan otot jantung.
2. Jenis Kelamin
Lelaki umumnya berisiko lebih besar terkena penyakit jantung. Namun, perempuan dapat meningkat risikonya setelah menopause.
3. Riwayat keluarga
Adanya riwayat penyakit jantung pada keluarga meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, terutama jika orangtua Anda mengalaminya pada pada usia dini (sebelum usia 55 untuk laki-laki, dan 65 untuk perempuan.
Tips Mencegah Penyakit Jantung
Sementara tips atau faktor risiko yang dapat Anda kendalikan untuk menurunkan risiko penyakit jantung sebagai berikut:
1. Tidak merokok
2. Menerapak pola makan sehat dengan gizi seimbang
3. Mengendalikan atau menjaga agar tekanan darah normal
4. Mengendalikan atau menjaga kadar kolesterol darah
5. Mengendalikan atau menjaga kadar gula darah agar terhindar dari risiko diabetes
6. Menjaga berat badan agar tidak obesitas
7. Rutin melakukan aktivitas fisik
8. Mengendalikan atau mengelola stres
9. Menjaga kebersihan
Dengan melakukan berbagai upaya tersebut diharapkan Anda dapat mencegah atau terhindar dari penyakit jantung.