Suara.com - Berkebun disebut-sebut sebagai cara efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental bagi penyintas kanker.
Hal ini terungkap dalam temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics. Mantan penderita kanker, kata penelitian tersebut, rentan mengalami trauma dan stres sehingga mempengaruhi kondisi fisik dan mentalnya.
Berkebun dapat menjadi salah satu bentuk aktivitas fisik dan meningkatkan suasana hati para penyintas kanker.
"Bagi penderita kanker yang selamat, terutama mereka yang lebih tua, perubahan gaya hidup bisa membantu mereka menjadi lebih sehat secara fisik dan mental," kata penulis utama Wendy Demark-Wahnefried, ketua ilmu gizi di University of Alabama di Birmingham's.
Untuk mendapatkan temuan ini, Demark-Wahnefried dan rekan-rekannya melakukan studi terhadap 42 korban kanker, yang ditugaskan untuk berpartisipasi dalam program berkebun. Semua peserta berusia 60 tahun ke atas, tinggal di Alabama dan telah didiagnosis menderita kanker stadium awal dan stadium pertengahan kandung kemih, payudara, prostat atau tiroid lokal.
Sebelum dan sesudah periode penelitian yang berlangsung setahun, para peneliti mencatat makanan yang dikonsumsi peserta, melakukan tes kekuatan dan keseimbangan, serta melakukan tes darah untuk penanda stres dan kesehatan responden secara keseluruhan.
Pada akhir penelitian, para peneliti menemukan bahwa rata-rata responden yang berkebun mengonsumsi satu porsi buah atau sayuran setiap hari dibandingkan sebelum masa percobaan.
Tukang kebun juga kehilangan rata-rata 2,3 cm lingkar pinggang mereka, yang menunjukkan mereka semakin kurus. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan beberapa gejala stres yang lebih rendah pada kelompok responden berkebun.
Setelah masa penelitian, 70 persen responden mengatakan bahwa pengalaman mereka sangat baik dan 85 persen mengatakan bahwa mereka ingin melakukannya lagi.
"Dalam penelitian ini kami melihat orang-orang tidak hanya mengembalikan fungsi fisik mereka, namun juga berdampak pada peningkatan kualitas hidup," tandas Demark-Wahnefried.