Hobi Berselancar di Laut, Awas Diincar Risiko Kesehatan Ini!

Rabu, 17 Januari 2018 | 10:17 WIB
Hobi Berselancar di Laut, Awas Diincar Risiko Kesehatan Ini!
Berselancar di laut ternyata berisiko bagi kesehatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berselancar di laut ternyata memiliki risiko kesehatan yang cukup mengejutkan. Hal ini terungkap lewat penelitian terbaru di Inggris yang mengatakan bahwa peselancar lebih mungkin membawa bakteri resisten antibiotik.

Pada penelitian sebelumnya terungkap bahwa berselancar memang membuat orang menelan air laut lebih banyak dibanding perenang dan pencinta air lainnya.

"Pertanyaan besar bagi kami (saat itu) adalah, yah, lalu apa?" Kata Anne Leonard, seorang ahli epidemiologi di Universitas Exeter Medical School dan peneliti di balik penelitian 2015 dan studi terbaru kepada BBC.

Pada penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environment International, tim berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan melakukan pengujian bakteri usus pada 300 orang.

Baca Juga: Mensos Idrus Marham, Doktor Cumlaude "Demokrasi Setengah Hati"

Setengah dari yang diuji merupakan peselancar yang teratur melakukan aktivitas selancar di pantai selatan Inggris.

Sampel kotoran menunjukkan bahwa 9 persen peselancar, dibandingkan dengan 3 persen orang yang tidak berselancar, membawa bakteri E. coli yang resisten terhadap sefotaksim atau jenis antibiotik yang biasanya diresepkan.

Meski begitu, antimikroba memang sudah umum digunakan di bidang kedokteran, pertanian dan arena publik lainnya. Hal tersebut juga yang membuat manusia lebih resisten terhadap bakteri jahat.

Leonard juga mengatakan praktik pengolahan air limbah, terutama sesaat setelah hujan lebat, dapat membawa zat-zat berbahaya langsung menuju laut di mana peselancar dan orang lain bisa terpapar.

Maka dari itu, temuan ini seharusnya tidak membuat orang enggan untuk berselancar.

Baca Juga: Orang Ini Bikin Rianti Cartwright Berani Main Film Horor

Sebagai gantinya, tim peneliti berusaha membantu orang untuk membuat keputusan yang tepat tentang apakah mereka ingin mandi setelah berselancar sambil mewanti-wanti untuk menghindari laut setelah hujan lebat.

Tim mengatakan bahwa hasil penelitian mungkin juga akan berbeda dari satu negara ke negara lain berdasarkan kebiasaan penggunaan antibiotik, praktik pengolahan air dan faktor lainnya.

"Memahami transmisi dapat membantu kita untuk mengembangkan intervensi yang efektif dalam mengurangi penyebaran resistensi. Itu penting, karena resistensi antibiotik adalah kekhawatiran yang berkembang secara internasional," tutup Leonard.

Beranjak dari temuan tersebut, peneliti memperingatkan orang yang hobi berselancar di laut agar lebih hati-hati untuk mengurangi risiko kesehatan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI