Suara.com - Sekelompok peneliti di Amerika Serikat mengimbau pasien yang tengah menjalani pengobatan atau terapi kanker payudara untuk tidak mengonsumsi makanan seperti roti, kacang kedelai, atau biji-bijian lainnya.
Kata peneliti, makanan tersebut mengandung senyawa yang mirip seperti hormon estrogen, atau dikenal sebagai xenoestrogen.
"Pasien kanker payudara yang menggunakan palbociclib atau letrozole harus mempertimbangkan untuk membatasi makanan yang mengandung xenoestrogen," kata Gary Siuzdak, dari The Scripps Research Institute (TSRI) di Amerika Serikat dilansir Zeenews.
Mereka khawatir jika xenoestrogen dalam makanan dan air dapat meningkatkan pertumbuhan kanker berbahan bakar estrogen, dan menghambat keefektifan obat anti-estrogen seperti letrozole dan palbociclib.
Baca Juga: Kulit Melepuh Setelah Diolesi Bawang Putih, Apa Solusinya?
Di bawah pengaruh xenoestrogen juga, sel kanker payudara kembali berkembang biak pada tingkat yang sebanding dengan yang terlihat tanpa pengobatan obat.
"Sangat menarik bahkan bila tingkat paparan xenoestrogen rendah, sudah cukup untuk mempengaruhi efek terapi (kanker payudara) terhadap tingkat ini," kata Benedikt Warth, seorang peneliti di Laboratorium Siuzdak.
Pada 2015, lembaga setara BOPM di Amerika Serikat yaitu, Food and Drug Administration (FDA) menyetujui penggunaan terapi kombinasi antara palbociclib dan letrozole.
Keduanya dianggap memiliki dampak yang lebih signifikat terhadap kelangsungan hidup perempuan pascamenopause yang didiagnosis dengan estrogen receptor (ER) positif, atau kanker payudara metastatik.
Letrozole mampu menghambat produksi estrogen, sehingga mengurangi stimulasi peningkatan pertumbuhan ER pada sel kanker payudara.
Baca Juga: Alkohol Bisa Redakan Stres? Efek Buruk Ini Justru yang Didapat
Sementara palbociclib, mampu memblokir jalur sinyal yang berbeda untuk menghalangi pembelahan sel. Baik palbociclib maupun letrozole, dipercaya memiliki efek kuat pada sel kanker payudara ER-positif.