Suara.com - Seorang pesenam asal Inggris, menderita kelainan langka yang membuatnya alergi terhadap segala hal, termasuk air mata dan rambutnya sendiri. Natasha Coates (22), menderita kelainan imunologi yang disebut sindrom aktivasi sel mast (MCAS). Kondisi ini menyebabkan tubuhnya mengalami reaksi buruk terhadap alergen.
Coates mengatakan, jika sel mast yang ada dalam darahnya bereaksi dengan alergen maka tubuhnya akan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya yang menimbulkan reaksi alergi. Itu berarti dia memiliki reaksi alergi terhadap air matanya, rambut, perubahan cuaca, dan makanan tertentu.
"Reaksi yang aku rasakan bisa bermacam-macam. Aku bisa merasa gatal, sangat lelah atau lidah dan tenggorokanku menjadi bengkak," kata Coates.
Ketika Ia menangis, air mata meninggalkan ruam merah di wajahnya dan beberapa makanan tertentu bisa hampir membunuhnya pada hari-hari tertentu.
Baca Juga: Batuk Setiap Malam, Alergikah?
"Suatu hari aku bisa makan sandwich keju dan akan baik-baik saja. Tapi mungkin jika aku makan lagi keesokan harinya, tenggorokan dan lidahku bisa membengkak," tambah dia.
Parahnya lagi, Coates juga memiliki alergi terhadap beberapa produk kecantikan seperti make up hingga deodoran. Hal ini membuatnya tidak bisa merasakan banyak hal yang umumnya dialami perempuan berusia 24 tahun.
Untuk menghindari reaksi alergi berlebihan, ibu Coates, Adele, hanya memasak makanan tertentu yang mereka ketahui aman untuk putrinya dan senantiasa menjaga kebersihan rumah.
Dia juga memastikan siapa saja yang datang harus mencuci tangan mereka sehingga tidak membawa virus ke dalam rumah.
"Untuk mengurangi kemungkinan Coates mengalami reaksi alergi, saya cenderung rajin membersihkan perabotan rumah, menyeka sedikit debu yang tertinggal dan memastikan orang mencuci tangan saat mereka datang ke rumah," kata Adele.
Baca Juga: Pohon Natal Bikin Alergi, Ini Penyebabnya
Sebagai langkah pengobatan, Coates telah menggunakan lebih dari 250 EpiPens dan berkali-kali di rawat di rumah sakit karena reaksi berlebihan yang dirasakannya. Semua bermula ketika akhir 2012, Ia mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi buah.