Kemudahan akses pemesanan makanan cepat saji seperti melalui aplikasi atau layanan telepon ternyata berpengaruh pada peningkatan obesitas di Amerika Serikat dan mungkin negara-negara lainnya. Center for Disease Control mengungkap lebih dari 75 persen warga Amerika mengonsumsi makanan cepat saji. Akibatnya kebiasaan ini turut berpengaruh pada konsumsi kalori yang berlebihan yakni rata-rata diatas 200 kalori yang berdampak pada peningkatan kasus obesitas.
3. Penambahan garam pada makanan
Center for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat mengatakan efek negatif konsumsi garam berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun masih saja beberapa restoran menyediakan garam tambahan di setiap meja makan. Hal ini dapat meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk memberikan garam tambahan pada makanan mereka.
CDC merekomendasikan mereka yang berusia 51 keatas untuk membatasi asupan garam sekitar 1500 mg. Sayangnya rata-rata orang mengonsumsi 3400 mg garam atau dua kali lipat dari takaran yang direkomendasikan. Batasi asupan garam jika Anda ingin terhindar dari penyakit stroke dan jantung yang mematikan.
4. Berhenti konsumsi minuman bersoda
Penelitian pada 2017 yang dipublikasikan oleh Canadian Medical Association Journal mengatakan bahwa konsumsi minuman bersoda dapat menyebabkan lonjakan kalori dalam tubuh. Selain itu kandungan gula yang begitu banyak pada minuman bersoda juga dapat memicu seseorang mengidap diabetes.
Studi lainnya pada 2015 menemukan bahwa perempuan setengah baya yang mengonsumsi dua gelas atau lebih minuman bersoda setiap hari mengalami peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 30 persen. Membatasi konsumsi minuman bersoda bisa membantu Anda mencapai kualitas hidup yang lebih baik karena terhindar dari beragam penyakit.
5. Berhenti konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan selama ini telah dikaitkan dengan beragam penyakit seperti gangguan ginjal hingga risiko kecelakaan akibat tingkat kesadaran yang menurun. Namun sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal JAMA Psychiatry 2017 menunjukkan bahwa satu dari delapan responden yang diteliti mengalami kecanduan alkohol. Jadi jika Anda tergolong orang yang sering mengonsumsi alkohol, cobalah mulai berhenti dari kebiasaan buruk ini pada 2018 agar bisa hidup lebih lama. (Nypost.com)