Suara.com - Kabar tidak mengenakkan datang bagi Anda dan keluarga yang kerap terpapar polusi udara.
Menurut sebuah studi yang dilakukan di Harvard, paparan jangka pendek terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko kematian dini pada lanjut usia (lansia), terutama perempuan.
Temua dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan bahwa eksposur jangka pendek terhadap polusi udara dan ozon partikulat dapat meningkatkan risiko kematian dini. Terutama, kata peneliti, pada lansia yang berpenghasilan rendah, perempuan dan orang dari ras kulit berwarna.
Penulis penelitian Francesca Dominici mengatakan bahwa ini merupakan hasil studi paling komprehensif mengenai paparan jangka pendek terhadap polusi dan kematian. "Kami menemukan bahwa jumlah kematian meningkat hampir secara linear karena polusi udara yang juga meningkat," kata Dominici dilansir Zeenews.
Ia menambahkan, setiap tingkat polusi-meski itu rendah, tetap berbahaya bagi kesehatan.
Hasil studi ini didapatksn setelah peneliti menilai paparan polusi udara setiap hari dengan menggunakan model prediksi yang memberikan perkiraan akurat tentang ozon untuk sebagian wilayah di Amerika Serikat.
Mereka mencoba menganalisis data pencemaran udara dengan data populasi kematian dari 2000 hingga 2012. Hasil menunjukkan bahwa selama masa studi, ada 22 juta orang meninggal dunia.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa pada warga dengan penghasilan rendah, angka kematian akan meningkat tiga kali lebih tinggi daripada orang yang berpenghasilan lebih baik.
Perempuan dan orang kulit berwarna juga menghadapi risiko kematian 25 persen lebih tinggi dari laki-laki atau warga kulit putih.