Suara.com - Orang yang telah memasuki fase lanjut usia atau lansia tak hanya mengalami penurunan fungsi sendi dan indera pendengaran, tapi juga indera penglihatan. Bahkan gangguan penglihatan di bagian retina mata seperti age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula bisa memicu kebutaan pada lansia.
Disampaikan dr Zeiras Eka Djamal SpM dari JEC Cinere Depok, AMD tidak memiliki gejala awal. Itu sebabnya tak sedikit lansia berusia 50 tahun yang mengeluh penglihatannya kabur atau gelap secara tiba-tiba.
"Saraf mata di bagian tengah yang langsung alami kerusakan, jadi penglihatannya di tengah tampak kabur, buram atau gelap. Bahayanya, ini menjadi penyebab utama kebutaan usia tua dengan tidak menampakkan gejala awal," kata dia pada temu media di JEC Cinere Depok, Kamis (21/12/2017).
Selain faktor usia, AMD, juga dipicu oleh paparan rokok baik secara langsung dan tidak langsung. Menurut dr Arini Safira SpM, mereka yang merokok lebih rentan mengalami stres oksidatif yang meningkatkan risiko terjadinya degenerasi makula ini.
Baca Juga: IRT Ditangkap karena Dituduh Sebar Ujaran Kebencian soal PDIP
"Rokok biasanya memicu kerusakan saraf karena mengandung zat stres oksidatif. Di mana, semakin besar stres oksidatifnya maka risiko AMD semakin tinggi," ujarnya.
Dokter Arini menambahkan, ras juga merupakan faktor risiko gangguan mata ini. Kata dia, orang dengan ras Kaukasia sebelas persen berisiko tinggi mengalami degenerasi makula. Pasalnya, paparan sinar ultaviolet lebih mudah masuk ke retina mata.
"Ras Kaukasian memiliki iris yang lebih tipis dan pigmennya kurang dibandingkan mata ras Asia. Sehingga sinar matahari lebih gampang masuk ke mata dan merusak saraf sehingga meningkatkan risiko AMD," katanya.