Lima Kasus Kesehatan Teraneh Sepanjang 2017

Kamis, 21 Desember 2017 | 11:30 WIB
Lima Kasus Kesehatan Teraneh Sepanjang 2017
Ikustrasi depresi pascamelahirkan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang 2017 banyak sekali kasus kesehatan yang terjadi di dunia. Sebagian besar kasus kesehatan yang menyita perhatian publik ini merupakan infeksi aneh, dan mungkin belum pernah kita dengar.

Berikut, lima kasus kesehatan teraneh sepanjang 2017 seperti dilansir dari Foxnews:

1. Bayi meninggal setelah tertular infeksi dari ciuman

Semua orang sependapat bahwa semua bayi lucu, hingga ingin mencium pipinya sebagai tanda gemas. Namun, jangan sembarang mengizinkan orang lain mencium bayi Anda yang baru lahir jika tidak ingin mengalami hal yang sama dengan Nicole Sifrit.

Baca Juga: Vape Ternyata Tak Berisiko Kesehatan Serius, Ini Bukti Ilmiahnya

Perempuan tersebut tak henti-hentinya menyesali kepergian bayi perempuan mungilnya yang diberi nama Mariana Reese Sifrit. Sang buah hati meninggal setelah terkena infeksi parah yang menular dari ciuman orang yang terinfeksi.

Dia meminta orangtua menyeleksi ketat, terutama bagi mereka yang sakit. Dia pun mengimbau pada saudara, kerabat yang menjenguk kelahiran buah hati Anda terlebih dulu mencuci tangan sebelum menggendongnya.

Mariana berusia kurang dari seminggu ketika dirawat di Rumah Sakit Des Moines, dan didiagnosis menderita Meningitis HSV-1, yang disebabkan oleh virus herpes.

2. Cacing hidup di mata bocah asal Meksiko

Remaja laki-laki asal Meksiko kehilangan penglihatan gara-gara ada cacing mata kanannya. Laki-laki yang tidak disebutkan namanya itu semula mengeluh nyeri. Lalu, dia memeriksa mata ke dokter.

Baca Juga: Topik Kesehatan Ini Paling Banyak Dicari di Google Sepanjang 2017

Setelah diperiksa dokter, ternyata ditemukan seekor cacing yang tengah bergerak-gerak. Pablo Guzman-Salas dan Juan Serna-Ojeda, dokter yang menangani pasien tersebut sempat tak percaya dengan apa yang mereka temukan.

Dalam video menunjukkan cacing bergerak masuk dan keluar dari lubang iris mata remaja tersebut. Cacing tersebut sudah tiga minggu berada di sana sehingga menimbulkan rasa sakit dan gangguan penglihatan.

Untuk menyingkirkannya, dokter terpaksa melepaskan lensa dari mata remaja tersebut dan mengeluarkan cacingnya dalam beberapa bagian. Dia juga diberi obat anti parasit, namun penglihatannya belum membaik enam bulan pasca operasi.

3. Bocah enam tahun kehilangan kaki usai derita radang tenggorokan

Bocah perempuan berusia enam tahun, Tessa Puma, harus kehilangan kakinya karena infeksi bakteri jahat dari tenggorokan.

Tessa mulanya hanya mengeluh radang tenggorok, namun beberapa hari berselang infeksi bakteri itu menggerogoti bahu dan punggung hingga ke kakinya.

Dokter dari Akron's Children's Hospital mengatakan bahwa pembengkakan pada kaki Tessa disebabkan oleh bakteri necrotizing fasciitis yang menyebar melalui aliran darah dan membuat kakinya harus diamputasi.

4. Perempuan digerogoti bakteri pemakan daging usai melahirkan

Lindsey Hubley dan tunangannya, Mike Sampson, mengajukan tuntutan terhadap dokternya dan Pusat Kesehatan IWK setelah dia gagal melepaskan sebagian dari plasenta selama kelahiran anaknya.

Dia kembali ke rumah sakit dua kali setelah dipulangkan, dan membutuhkan amputasi di bawah kedua siku dan lututnya karena digerogoti bakteri pemakan daging.

5. Lelaki tewas usai tato barunya terinfeksi bakteri pemakan daging

Seorang lelaki berusia 31 tahun meninggal setelah ia berenang di Teluk Meksiko dan tatonya terinfeksi bakteri pemakan daging yang hidup di perairan laut. Usai berenang ia dilaporkan mengalami demam, menggigil dan ruam yang hampir terkena tinta setelah berenang.

Setibanya di rumah sakit, luka merah di kakinya berubah ungu, dan dia mengalami luka lecet besar yang berisi cairan. Dokter menduga lelaki itu terinfeksi Vibrio vulnificus, bakteri yang hidup di perairan pantai yang hangat.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka, menghancurkan jaringan dan menyebabkan infeksi aliran darah yang mengancam jiwa. (Foxnews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI