Unggah Foto Ini, Cara Alecia Ingatkan Pentingnya Vaksin

Rabu, 13 Desember 2017 | 09:27 WIB
Unggah Foto Ini, Cara Alecia Ingatkan Pentingnya Vaksin
Bayi berusia tujuh pekan divaksin (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi banyak orang, vaksin dianggap sebagai salah satu penemuan terbesar dalam sejarah medis, yang bisa menyelamatkan jutaan kematian setiap tahunnya. Sayangnya, tidak sedikit pula yang memandang skeptis hal ini.

Sebuah kisah yang dibagikan di sosial media mungkin bisa meyakinkan Anda betapa pentingnya vaksin. Seorang perempuan bernama Alecia Rankin mem-posting foto keponakan perempuannya yang berusia tujuh pekan di Facebook.

Alecia memperingatkan orangtua, setuju atau tidaknya mereka dengan imunisasi, bayi berisiko sakit parah sebelum mereka menentukan pilihan. Keponakannya terjangkit flu yang sangat langka. Dia bertekad untuk membuktikan betapa pentingnya vaksin sebenarnya.

"Alasan ke #1736493983283763 untuk memvaksinasi anak-anak Anda? Keponakan saya yang berusia 7 minggu terjangkit flu HIB," tulisnya.

Baca Juga: KLB, Remaja hingga Dewasa di Depok Minta Vaksin Difteri

Flu ini dikenal sebagai haemophilus influenza atau HIB, yang merupakan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai infeksi, mulai dari yang relatif tidak berbahaya hingga yang serius, dan dalam beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan kematian.

Rankin menunjukkan, vaksinasi bisa memberantas penyakit tersebut. Namun, tidak bagi mereka yang tidak dilindungi oleh vaksin, seperti keponakannya, hal itu bisa berakibat fatal.

Untuk memberikan vaksinasi, bayi akan diberi dosis pertama sekitar usia dua bulan. Namun, keponakan Rankin, Aryn, berusia di bawah usia tersebut. Kini, Aryn terjangkit flu HIB dan infeksi bakteri di aliran darahnya.

"Jadi sebelum Anda memutuskan untuk tidak memvaksinasi anak-anak Anda karena 'itu adalah pilihan Anda', mereka yang divaksinasi tidak akan terpengaruh. Ingat, bayi bisa sakit sebelum mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan vaksin mereka," tutup Rankin.

Meski begitu, Aryn termasuk salah satu orang-orang yang beruntung, di mana hasil tes ketukan tulang belakang meningitisnya negatif.

Baca Juga: Menkes Nila Sayangkan Orangtua yang Antivaksin

Tidak lama kemudian, dia dipulangkan dari rumah sakit dan bisa pulang ke rumah bersama keluarganya. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI