Para peserta kemudian menjalani serangkaian tes yang melibatkan pemetaan otak, melaporkan gejala pada diri sendiri, dan tes diagnostik kejiwaan.
Peneliti juga mengukur seberapa baik para peserta dalam kehidupan sehari-hari, kapasitas mereka untuk membangun hubungan sosial dan pandangan hidup yang umum.
Tes yang sama kemudian dilakukan pada sampel independen kedua sebanyak 381 orang.
Dengan menggunakan pendekatan berbasis data yang melibatkan algoritma pembelajaran mesin, peneliti lalu memproses data dan mampu mengidentifikasi lima kategori baru yang sama di kedua kelompok.
"Menariknya, kami menemukan bahwa banyak orang yang tidak memenuhi kriteria diagnostik, namun masih mengalami beberapa gejala, dan jatuh ke tipe ketegangan," kata Katherine Grisanzio dari Stanford.
Tegang didefinisikan dengan mudah tersinggung, terlalu sensitif, dan merasa kewalahan. Tegang juga membuat sistem saraf menjadi hipersensitif.
Lain hal dengan gairah cemas. Gairan cemas adalah kondisi ketika fungsi kognitif seseorang, seperti kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengendalikan pikiran menjadi terganggu.
Gejala fisiknya meliputi jantung yang berdebar kencang, berkeringat, dan merasa tertekan.
Sementara melankolis adalah kondisi ketika orang mengalami masalah dengan fungsi sosial. Interaksi sosial kemudian menjadi terbatas dan secara lebih lanjut, dapat menyebabkan kesusahan.
Baca Juga: Studi: Sakit Mental Bisa Ditransfer Antargenerasi
Anhedonia sendiri digambarkan sebagai ketidakmampuan untuk merasakan kenikmatan. Jenis depresi ini sering kali tidak dikenali. (zeenews.india.com)