Difteri Sedang Mewabah di Indonesia, Fedi Nuril Lakukan Ini

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 10 Desember 2017 | 07:17 WIB
Difteri Sedang Mewabah di Indonesia, Fedi Nuril Lakukan Ini
Pemain Film Ayat-Ayat Cinta 2 Fedi Nuril bersama Dewi Sandra mendatangi kantor suara.com, di Jakarta, Jumat (8/12)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Difteri, infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium, banyak ditemukan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, di mana kesadaran pentingnya vaksinasi masih rendah. Mengenai hal itu, Fedi Nuril turut memberikan tanggapannya.

"(Kasus difteri) Ini menurut aku cukup pelik karena berhubungan dengan orang yang meyakini vaksin dan tidak. Kalau dengar dari dua sisi sih masing-masing punya alasan kuat. Untuk menenangkan suasana, pihak dokter boleh mengkampanyekan vaksin karena itu penting, tapi kalau tidak ada yang mau, ya sudah itu keputusan mereka nggak perlu dibenturkan. Dan yang meyakini antivaksin itupun tidak perlu memprovokasi. Masing-masing saja, ya sudah. Nggak usah protes keras," kata Fedi saat berkunjung ke redaksi Suara.com, Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2017).

Menyadari pentingnya pemberian vaksin untuk anak, bintang film Ayat-ayat Cinta 2 (AAC2) itupun memberikan vaksin kepada sang buah hati, Hasan Fadilah Nuril.

"Aku termasuk yang vaksin. Menurut aku, di zaman yang sudah canggih dan ada pilihan untuk mencegah, ya sebaiknya vaksin. Karena kalau mau konsultasi kalau tidak divaksin, itu justru jadi repot. Dan ini juga berbahaya buat mereka yang tidak divaksin, bisa menular, atau bisa mewabah," ungkapnya.

Baca Juga: Pernah Vaksin Difteri, Perlukah Diulang saat Dewasa?

Meski begitu, lelaki 35 tahun tersebut tetap menanyakan kandungan vaksin yang akan diberi kepada sang buah hati.

"Tapi tetap saya bertanya dulu isinya apa, karena perlu detail sih soal itu, dan dokter cukup jujur mengatakan mengandung yang tidak halal. Dan karena itu pula menurut aku masing-masing saja, nggak usah saling memaksa," jelasnya.

"Ibaratnya ini restoran, dia masak babi, tapi saat dia mau memasak masakan halal semua panci sudah dicuci. Kalau diteliti unsur babinya sudah nggak ada, apakah mas mau makan dari panci itu? Saya mau. Memang dari unsur babi, tapi dengan berbagai proses unsur babinya sudah tidak ada lagi. Kalau masih ada, mungkin saya tidak vaksin, dibilang sudah tidak ada, ya saya vaksin," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI