Sering Minum Pereda Sakit, Hati-hati Obesitas dan Masalah Tidur

Kamis, 07 Desember 2017 | 19:26 WIB
Sering Minum Pereda Sakit, Hati-hati Obesitas dan Masalah Tidur
Ilustrasi minum obat pereda sakit. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jangan terbiasa mengandalkan painkiller atau obat pereda sakit bila Anda tidak ingin mengalami obesitas, dan kualitas tidur yang buruk.

Selama 10 tahun terakhir, konsumsi obat pereda sakit seperti gabapentin, pregabilin dan opiat, telah meningkat untuk penanganan nyeri kronis seperti migrain, diabetes dan nyeri punggung bawah.

Temuan dari tim penelitian di Inggris menunjukkan, 95 persen orang-orang yang memakai opiat dan obat-obatan cardio-metabolic mengalami peningkatan obesitas. 82 persen memiliki lingkar pinggang "sangat besar", dan 63 persen mengalami hipertensi.

Sebagai solusi, tim peneliti merekomendasikan agar obat penghilang rasa sakit diresepkan untuk jangka waktu singkat agar mampu membatasi komplikasi kesehatan yang serius.

Baca Juga: Minum Susu Tiga Gelas Sehari Bisa Cegah Obesitas

"Kami sudah tahu bahwa opiat bisa menimbulkan ketergantungan tapi penelitian ini juga menemukan pasien yang mengkonsumsi opiat memiliki kesehatan yang buruk. Tingkat obesitas jauh lebih tinggi dan pasien dilaporkan kesulitan tidur," kata penulis utama penelitian, Sophie Cassidy dari Universitas Newcastle.

Opiat biasanya bertindak sebagai obat penenang yang membuat pasien menjadi kurang aktif. Opiat juga terbukti dapat mengubah persepsi mengenai rasa dengan memicu nafsu makan terhadap makanan manis dan kaya gula.

Opiat juga diketahui dapat memperburuk seseorang yang tidur mendengkur serta menyebabkan masalah pada hipertensi nokturnal.

"Hasil ini menambahkan bobot lebih lanjut untuk menyarankan agar obat penghilang nyeri ini diresepkan untuk periode yang lebih pendek," tutup Cassidy. (Zeenews)

Baca Juga: Kayu Manis Bantu Melawan Obesitas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI