Anak Lahir Prematur, Ayah Lebih Stres dari Ibu

Kamis, 07 Desember 2017 | 06:38 WIB
Anak Lahir Prematur, Ayah Lebih Stres dari Ibu
Lelaki sedang mengasuh bayi. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University in Evanston, Amerika Serikat, ayah dari bayi prematur mengalami stres yang lebih tinggi dibanding ibu, terutama saat masa transisi dari unit perawatan intensif neonatal (NICU) ke rumah.

"Meski pada akhirnya membawa pulang bayi adalah saat yang indah, ini juga bisa membuat stres karena masalah kurang tidur, kurang kontrol dan harus selalu merespons kebutuhan bayi," kata Craig Garfield, Associate Professor di Northwestern University in Evanston.

Ayah dianggap harus selalu siaga dari satu situasi ke situasi lain seperti memikirkan bayi, kondisi istri dan pekerjaannya secara bersamaan.

"Dia (ayah/suami) seharusnya bisa menjadi 'pegangan' untuk pasangannya tapi stres benar-benar bisa masuk."

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Perinatal and Neonatal Nursing ini berusaha mengukur tingkat stres orangtua dengan dua cara yaitu tes dan survei saliva atau air liur.

Mereka menguji peserta sehari sebelum anak dipulangkan dari rumah sakit, sehari setelahnya, lima hari setelahnya dan 14 hari setelah pulang ke rumah.

"Untuk membantu meredakan stres dan mempermudah transisi, harus ada banyak penekanan yang dilakukan agar sang ayah merasa nyaman dan mendapatkan kepercayaan diri saat bayinya masih berada di NICU. Ibu perlu mengingat bahwa ayah juga butuh waktu untuk bersantai," kata Garfield.

Garfield menambahkan, bayi akan berkembang saat orangtua juga berkembang. Maka bila orangtua mengalami stres, hal tersebut bisa mempengaruhi pola asuh pada anak. "Hubungan antara ibu dan ayah dapat mengubah keterikatan bayi," tutupnya. (zeenews.india.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI