Suara.com - Difteri merupakan jenis penyakit yang dapat menular, penyakit difteri menyebabkan saluran pernapasan bagian atas terinfeksi. Ada beberapa kejadian ditemukan yang lebih parah, dimana difteri menginfeksi kulit dan selaput lendir.
Gejala difteri bisa terciri dari terbentuknya lapisan pada selaput lendir yang terdapat disaluran pernapasan. Gejala penyakit difteri lainnya yaitu adanya masalah pada sistem saraf dan bagian otot jantung.
Gejala awal difteri pada anak biasanya suhu tubuh anak panas, sesak nafas, tenggorokan terasa sakit dan jika dilihat lebih jelas ada selaput asing dibagian tenggorokan yang warnanya keputihan.
Inilah tanda dan gejala difteri pada anak:
Baca Juga: Menkes Bersama Anies Baswedan Sosialisasi Penanggulangan Difteri
. Anak dalam kondisi demam disertai menggigil
. Lemah dan tidak bersemangat
. Sulitnya bernafas
. Kelenjar limfa di leher membengkak
. Selalu keluar lendir di hidung, kadang ada darah pada lendirnya
. Merasa sakit ditenggorokan
. Disekitar tenggorokan dan amandel ditutup lapisan (membran) asing
Apabila gejala tersebut anda temui, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Penyakit difteri pada anak bisa semakin parah jika ketahanan tubuh anak anda melemah. Yang paling terlihat cirinya adalah kesulitan saat bernafas.
Penyebab penyakit difteri pada anak
Penyakit difteri disebabkan adanya bakteri Corynebacterium diphteriae, bakteri ini cukup kuat karena mampu bertahan dilingkungan yang beku maupun kering dan bakteri ini hanya mati pada suhu minimal sekitar 60 derajat celcius. Tetapi ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak terkena difteri, diantaranya:
. Lingkungan yang tidak sehat dan klinis
Baca Juga: Difteri Picu Kematian dalam Lima Hari, Ini Dia Gejalanya
. Imunisasi anak tidak diberikan secara lengkap