Suara.com - Bagi sebagian orang, tato adalah sebuah seni dan keindahan. Namun, banyak juga orang yang memutuskan melakukan tato hanya agar tampil keren dan “gaul”.
Bagian tubuh mana yang kelihatan paling aneh untuk ditato? Pernahkah Anda berpikir untuk melakukan tato di mata? Sebaiknya, jangan pernah melakukan tato mata jika suatu saat nanti Anda tertarik mencobanya. Mengapa? Berikut alasannya dilihat dari sisi medis yang diulas lengkap oleh Hello Sehat.
Seperti yang dilansir dari situs Kementerian Kesehatan New South Wales, Australia, tato mata adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pewarnaan secara permanen di bagian sklera mata. Sklera adalah bagian mata yang berwarna putih.
Bagian ini tidak terbuka begitu saja melainkan dilapisi selaput lendir yang disebut konjungtiva. Konjungtiva inilah yang membantu menjadikan mata tetap basah.
Sklera sendiri memiliki tiga bagian, yaitu episklera (jaringan ikat longgar yang letaknya tepat di bawah konjungtiva), sklera (bagian putih pada mata), dan lamina fusca (terdiri atas serat elastis dan berada di bagian terdalam). Tato mata dilakukan dengan menyuntikkan tinta dengan warna yang diinginkan dari mulai lapisan bawah mata sampai ke atas mata di bagian sklera.
Secara perlahan, tinta akan menyebar untuk menutupi semua sklera. Faktanya, meskipun terdengar aneh dan terlihat tidak mungkin, prosedur ini dilakukan oleh beberapa seniman tato di seluruh dunia. Tato mata ini bersifat permanen dan Anda tidak bisa mengembalikan warna sklera mata Anda menjadi normal lagi atau berwarna putih.
Tato pada kulit saja berisiko, apalagi jika tato mata
Saat membuat tato, tinta yang bersifat permanen dimasukkan ke lapisan kulit dengan menggunakan jarum. Padahal segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam tubuh, bukan tidak mungkin dapat memberikan risiko untuk kesehatan.
Risiko tato yang paling awal harus diketahui adalah rasa sakit atau nyeri akibat tusukan jarum. Apalagi umumnya pembuatan tato dilakukan tanpa bantuan anestesi atau obat bius.
Selain itu, yang kemudian harus diperhatikan adalah infeksi pada tato, terutama karena proses membuat tato dapat dilakukan secara bebas dan tidak semuanya memiliki prosedur tindakan yang memenuhi standar kesehatan.
Jarum suntik yang digunakan mungkin saja tidak steril. Selain itu, jika tidak disimpan dengan baik, tinta yang dimasukkan ke kulit pun mungkin terkontaminasi bakteri dan terjebak di dalam kulit.
Infeksi ditandai dengan timbul ruam berwarna merah di sekitar tato, disertai demam. Pada infeksi yang lebih parah, dapat terjadi demam tinggi, menggigil, berkeringat hingga merasa kedinginan.
Dibutuhkan obat antibiotik atau perawatan lain yang lebih intensif di rumah sakit.
Nekat Tato Mata, Ini Sembilan Bahaya yang Mengintai!
Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 06 Desember 2017 | 07:54 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Cerita Tato Pulau Ambon di Lengan Kevin Diks, Tak Lupa Tanah Leluhur
14 November 2024 | 08:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI