Suara.com - Memasuki Hari HIV Aids Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, pembahasan mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit menular tersebut semakin gencar dicanangkan.
Kali ini, sekelompok peneliti dari Inggris mengklaim berhasil menemukan harta karun di gurun pasir Chile berupa bakteri yang memiliki potensi melawan HIV serta mengatasi masalah resistensi antibiotik di dunia.
Analisis tanah dari lanskap pegunungan Cerro Chajnantor di Chile, Kawasan Gurun Atacama, menunjukkan adanya sebuah gudang luar biasa untuk 'materi gelap' aktinobakteria.
Harta karun ini sendiri terdiri dari sebagian besar mikroba yang sampai saat ini, tidak dapat dikembangkan dan diteliti sebelumnya oleh para ahli mikrobiologi.
Baca Juga: Hanya 51 Persen Penderita Tak Sadar Idap HIV/AIDS
Aktinobakteri adalah spesies kunci dalam ekosistem dunia dan diakui sebagai sumber senyawa bioaktif yang tak tertandingi. "Kami menemukan bahwa 40 persen dari aktinobakteria yang ditangkap dalam sampel tidak dapat diberi nama dan dianggap belum pernah ditemukan sebelumnya," kata Michael Goodfellow, seorang profesor di Universitas Newcastle Inggris.
"Bank benih mikroba ini merupakan sumber benih yang sangat besar untuk program bioteknologi, terutama di era di mana resistensi terhadap antibiotik yang ada dengan cepat menjadi ancaman utama bagi kesehatan global," kata Goodfellow lagi.
Tim juga menemukan adanya satu strain bakteri yang terbukti mampu menghambat enzim yang memungkinkan virus HIV berkembang biak sendiri. "Ini bisa memberikan petunjuk penting untuk pengembangan obat anti-HIV," kata Goodfellow.
Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Extremophiles, tim peneliti melakukan analisis sampel tanah yang diambil dari ketinggian 3.000 sampai 5.000 meter di atas permukaan laut dari Gurun Atacama di mana kondisi lingkungan terbilang ekstrem dan termasuk permukaan tertinggi di dunia. (Zeenews)
Baca Juga: Restoran Ini Pekerjakan Penderita HIV