Jangan Kelamaan Menjomblo, Menikahlah agar Tak Demensia

Rabu, 29 November 2017 | 10:06 WIB
Jangan Kelamaan Menjomblo, Menikahlah agar Tak Demensia
Ilustrasi pasangan menikah. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada lebih banyak alasan untuk kita menikah daripada sekadar hidup bahagia selamanya dengan pasangan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry telah menemukan, bahwa melajang (jomblo) sepanjang sisa hidup Anda dapat meningkatkan risiko pengembangan demensia sebesar 42 persen dibandingkan pasangan yang sudah menikah.

Perempuan yang telah menjadi janda juga memiliki risiko lebih besar, dengan kemungkinan peningkatan demensia sebesar 20 persen.

Para peneliti dari University College London meneliti temuan dari 15 penelitian terpisah, yang semuanya meneliti korelasi antara risiko demensia dan status perkawinan. Dengan menggabungkan hasil dari 15 penelitian tersebut, para peneliti dapat menganalisis data dari lebih dari 800 ribu orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Usia yang Tepat untuk Menikah Berdasarkan Zodiak

Menurut Dr. Laura Phipps dari Alzheimer's Research UK, ada banyak alasan mengapa menikah bisa mengakibatkan sejumlah manfaat kesehatan.

"Orang yang sudah menikah cenderung lebih beruntung secara finansial, faktor yang terjalin erat dengan banyak aspek kesehatan kita. Pasangan juga dapat membantu mendorong kita pada kebiasaan sehat, memperhatikan kesehatan pasangannya dan memberikan dukungan sosial yang penting," ungkap dia.

Dr Andrew Sommerlad, seorang psikiater di UCL dan salah satu peneliti studi tersebut, menjelaskan bagaimana menjalani gaya hidup sehat dapat berdampak langsung pada kesehatan mental Anda.

"Satu hal yang terjadi saat seseorang mengalami demensia adalah akumulasi kerusakan di dalam otak. Kami pikir ini bisa dikurangi dengan menjaga kesehatan umum Anda dengan mengikuti diet sehat, berolahraga dan mengobati masalah medis seperti diabetes," kata Dr. Sommerlad.

"Kami juga berpikir bahwa mungkin untuk mengembangkan kapasitas otak, yang disebut cadangan kognitif, memungkinkan Anda menahan kerusakan di dalam otak lebih lama. Anda mungkin bisa melakukannya dengan memiliki lebih banyak pendidikan dan mempertahankan kehidupan mental dan sosial yang aktif," sambungnya.

Baca Juga: Awas Thalassemia, Camkan Ini Sebelum Menikah

Penemanan pernikahan dan perawatan yang diberikan oleh pasangan satu sama lain dapat memberi kontribusi untuk mengurangi risiko penyakit jiwa di kemudian hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI