Anak Malas Beraktivitas, Mungkin Ini Penyebabnya

Rabu, 29 November 2017 | 08:40 WIB
Anak Malas Beraktivitas, Mungkin Ini Penyebabnya
Ilustrasi anak mengalami malnutrisi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak usia sekolah dikenal sangat aktif dalam berkegiatan. Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Roslina Verauli, anak usia enam tahun ke atas hidupnya akan berorientasi pada tuntutan tugas akademis, seperti pekerjaan rumah, les, kegiatan olahraga hingga bermain dengan teman sebayanya.

Namun, pernahkah Anda melihat buah hati hanya ingin berdiam diri di kamar dan bermalas-malasan?

Anda mungkin akan berpikir ini merupakan hal yang wajar, atau justru menyalahkan anak yang tidak ingin berkegiatan.

Nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD, mengungkapkan, sebenarnya hal ini justru bisa menjadi pertanda anak mengalami malnutrisi atau bahkan anemia. Saat mereka tidak mendapatkan nutrisi seimbang dan mencukupi kebutuhan tubuh, anak akan merasa malas beraktivitas.

Baca Juga: Kini Bebaskan Anak Beraktivitas di RPTRA

"Anak sangat membutuhkan zat gizi mikro seperti zink, zat besi, vitamin B dan C, untuk mencukupi energi dalam menjalankan kegiatan harian sekolah dan aktivitas di luar, mendukung fokus mereka ketika belajar, dan membantu memperkuat ketahanan tubuh. Kalau tidak mereka akan merasa lemas dan malas," ujar dia dalam peluncuran "Minute Maid Nutriforce" di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Saat anak mengalami malnutrisi, mereka juga berisiko mengalami anemia karena kurangnya zat besi di dalam tubuh. Anemia, kata Jansen, merupakan suatu keadaan di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) di dalam tubuh berada dalam jumlah yang rendah.

Sehingga, nutrisi yang terserap tidak bisa terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh. Selain merasa malas beraktivitas, anak yang anemia akan mudah sakit, lemas, sesak napas, hingga penurunan berat badan.

Anemia juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, menurunkan sistem kekelaban tubuh, gangguan pertumbuhan organ tubuh, serta gangguan perilaku. Bagi perkembangan otak, anemia juga akan memengaruhi impula syaraf, penurunan konsentrasi dan daya ingat yang lemah.

"Kalau diawal memang nghak kelihatan, karena ini bukan penyakit. Tapi anemia harus diwaspadai, terutama bagi anak usia sekolah. Minimal mereka harua mengonsumsi zat besi 10 mg agar kebutuhan hariannya terpenuhi," tutup Jansen.

Baca Juga: Ini Manfaat yang Didapat Anak Bila Sering Beraktivitas Fisik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI