Positif HIV/AIDS, Hages: Jauhi Virusnya, Jangan Orangnya

Senin, 27 November 2017 | 17:26 WIB
Positif HIV/AIDS, Hages: Jauhi Virusnya, Jangan Orangnya
Hages Budiman. [suara.com/Risna]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berstatus ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS sudah barang tentu menjadi beban mental bagi Hages Budiman. Radiaz Hages Trianda-begit nama lengkapnya, divonis mengidap HIV Positif sejak 2006 setelah tertular almarhum suaminya.

"Suami saya depresi, tidak kuat, dan meninggal dunia. Memang itu perjuangan yang tidak mudah. Butuh waktu karena saya ketahuan terinfeksi (positif) ketika almarhum suami saya yang pertama meninggal dunia," cerita Hages dalam acara #UbahHidupLo Untuk Indonesia Sehat di Jakarta, (27/11/2017).

Perasaannya makin kalut setelah buah hatinya yang beru berumur bulanan juga suspect HIV positif akibat ASI yang ia berikan. Namun, hati kecilnya berharap vonis tersebut berubah dalam tahap pemeriksaan lanjutan.

"Setiap malam saya berdoa. Saat berusia 18 bulan, dia (anaknya) dicek dan hasilnya negatif."

Baca Juga: Restoran Ini Pekerjakan Penderita HIV

Momen ini menjadi titik balik hidup Hages. Anak menjadi alasannya bertahan hidup dan kuat menjalani hari-harinya dengan status ODHA.

"Semua keluarga mendukung karena mereka pikir saya adalah korban. Kalau bukan mereka, siapa lagi yang menjadi pasukan saya," tambah perempuan yang kini tengah mengandung anak ketiga dari suaminya bernama Samsu Budiman.

Bagi Hages, stigma buruk mengenai penderita HIV Aids datang bukan hanya dari masyarakat, namun dari ODHA itu sendiri. Maka itu, Hages dan sang suami mendirikan LSM Kuldesak yang bergerak dalam bidang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS terutama melalui penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Hages sadar penyakit yang dideritanya kerap dipandang sebelah mata dan mendapat cap sebagai penyakit aib atau kutukan. Ini pula yang membuat stigma dan diskriminasi pada ODHA masih kerap terjadi di mana-mana.

Tapi kata Hages, pandangan tersebut dapat berubah bila saja ODHA tidak mencerminkan bahwa stigma tersebut benar di masyarakat.

Baca Juga: Diduga Depresi Terjangkit HIV, Pasien Terjun dari Lantai Empat

"Dari teman-teman ODHA sendiri, tidak mudah bagi mereka untuk menerima status. Mereka ada yang susah untuk diajak berobat. Apalagi untuk mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik."

Lewat LSM Kuldesak yang ia dirikan, kini Depok sebagai kota di mana Hages dan suaminya tinggal telah memiliki fasilitas pengobatan bagi penyandang HIV/AIDS sejak 2013 lalu. Hages juga rajin mengajak teman-teman ODHA untuk berubah dan menjalani pengobatan seperti yang ia lakukan.

"Kita harus mendukung jangan menghukum. Kita harus mendukung teman-temanyang hidup dengan HIV/AIDS. Karena untuk menerima dirinya sendiri saja sulit, apalagi menerima hukuman sosial. Mereka memiliki hak yang sama."

Baik Hages dan suaminya telah membuktikan dan menjadi role model bahwa ODHA bisa beraktivitas secara normal, termasuk memiliki keluarga kecil yang sehat dan bahagia.

"Oleh karena itu, jauhi virusnya, jangan orangnya," tutup Hages.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI