Anak Lahir dengan Kondisi Biru, Waspada Penyakit Jantung Bawaan

Rabu, 22 November 2017 | 18:07 WIB
Anak Lahir dengan Kondisi Biru, Waspada Penyakit Jantung Bawaan
Ilustrasi ibu sedang menenangkan bayinya yang menangis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap jamnya, diprediksi empat hingga lima bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Penyakit ini memang tidak diketahui penyebabnya. Namun, beberapa faktor risiko diyakini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi.

Dokter spesialis jantung anak Siloam Heart Institute Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Prof dr Ganesja M Harimurti, mengungkapkan penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin. Biasanya kata dia, jantung sudah terbentuk sempurna pada usia kehamilan tiga bulan.

"Jadi kalau setelah usia kehamilan tiga bulan jantung terbentuk sempurna itu sudah aman. Makanya ketika hamil pemeriksaan kandungan harus rutin dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan," kata Prof Ganesja pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Rabu (22/11/2017).

Gejala bayi mengalami penyakit jantung bawaan, kata dia, bisa dilihat dari kondisi kuku dan bibir yang berwarna kebiruan. Hal ini dipicu oleh kadar asam dalam tubuh bayi yang kurang dari 90 persen.

Baca Juga: Wah.. Makanan Pedas Bisa Melindungi dari Risiko Penyakit Jantung

"Ketika ada kelainan pada jantung maka darah bersih dan darah kotornya bercampur sehingga warnanya biru. Jadi kalau bayi lahir berwarna kebiruan di kuku dan bibir berarti sudah pasti penyakit jantung bawaan," ungkapnya.

Biasanya, bayi dengan penyakit jantung bawaan disertai penyakit lainnya seperti bibir sumbing, tidak memiliki anus atau langit-langit mulut. Untuk mengatasi penyakit jantung bawaan pada bayi bisa dilakukan dengan pembedahan minimal invasif. Proses ini hanya membutuhkan sayatan kecil untuk bisa memasukkan alat penutup kebocoran katup jantung.

"Proses non-bedah ini bisa dilakukan dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah di paha. Jadi, area paha disayat sedikit, dimasukkan kateter lalu alat seperti skrup kecil dimasukkan ke dalamnya dan diberikan untuk menutup katup yang bocor," jelas dia.

Dalam kesempatan sama, dr Maizul Anwar SpBTKV selaku dokter spesialis bedah toraks kerdiovaskular dan Ketua SHI alur pasien bedah jantung anak dimulai dari diagnostik, konferensi antara spesialis bedah jantung dan spesialis jantung, persiapan operasi, penetapan jadwal operasi, operasi, perawatan di Pediatric Intensive Care Unit(PICU) pasca operasi, perawatan di kamar perawatan anak, pulang ke rumah, dan kontrol kembali ke poli jantung.

"Deteksi PJB harus segera dilakukan sebelum komplikasi payah jantung, sianosis berat, dan tekanan di paru-paru meningkat," tutup dr Maizul.

Baca Juga: Olahraga Berlebihan Ternyata Bisa Picu Gangguan Jantung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI