Penyebab PPOK
Di Indonesia, PPOK biasanya dikaitkan dengan merokok dan polusi udara, tetapi penelitian telah menemukan bahwa orang yang tidak merokok pun bisa terkena PPOK.
Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2013 mengungkapkan bahwa jumlah pasien PPOK naik 3.7 persen. Namun, data ini tidak mewakili keadaan sesungguhnya di Indonesia.
Prof Yunus mengatakan bahwa sebuah studi biomassa sebagai kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam yang dilakukan pada 2013 menemukan bahwa prevalensi PPOK pada pasien bebas rokok sama tingginya. Studi tersebut melibatkan orang-orang di atas 40 tahun yang tinggal di Banten dan DKI Jakarta sehingga menemukan prevalensi pasien PPOK sampai 6,3 persen.
"PPOK merupakan salah satu penyakit yang paling umum namun kurang terdiagnosis. Padahal penyakit ini melemahkan, bahkan mematikan dan penanganannya mahal," ujar Suryo Suwignjo, Presiden Direktur Philips Indonesia.
Menurutnya, masyarakat tidak bisa menemukan solusi untuk masalah yang tidak mereka sadari atau menerapkan solusi yang mereka pikir tidak ada. "Di Philips, kami berkomitmen untuk membuat hidup lebih baik untuk pasien PPOK, mulai dari edukasi hingga mengembangkan solusi terapi inovatif,' terangnya.
Hal-hal tersebut, lanjut dia, jika dilengkapi dengan diagnosis benar, rencana tata laksana penyakit serta kelompok pendukung (support group), akan dapat membantu mereka yang terdiagnosa PPOK untuk tetap bisa menjalani hidup dengan semangat dan aktif.
Batuk Tak Kunjung Sembuh, Waspada Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 21 November 2017 | 16:47 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
7 Cara Efektif Mengatasi Batuk Berdahak dengan Ramuan Herbal
01 Januari 2025 | 20:25 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 14:15 WIB
Health | 16:55 WIB
Health | 11:28 WIB
Health | 12:34 WIB
Health | 12:27 WIB
Health | 12:22 WIB
Health | 09:59 WIB