Enam Mitos Diabetes yang Kerap Menyesatkan

Selasa, 21 November 2017 | 12:10 WIB
Enam Mitos Diabetes yang Kerap Menyesatkan
Ilustrasi diabetes (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki bulan November, gerakan kesadaran bahaya diabetes terus digaungkan oleh berbagai instansi kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta.

Dalam rangkuman catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam acara Media Briefing Hari Diabetes Sedunia di Gedung B, Ditjen P2P, Jakarta Pusat, (21/11), ada enam mitos tentang diabetes yang kadung dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Pertama, mitos bahwa diabetes bukan masalah besar. Faktanya jika dibiarkan, diabetes dapat meneyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Diabetes bahkan menjadi salah satu dari delapan penyakit utama yang menyebabkan kematian pada orang dewasa.

Menderita diabetes juga memperbesar risiko terkena serangan jantung dan menjadi penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah dan beberapa akibat jangka panjang lainnya yang membuat mutu hidup menjadi lebih rendah.

Baca Juga: Buah Ini Super Aman Buat si Penderita Diabetes

Kedua, mitos penyandang diabetes tidak dapat mendonorkan darah. Padahal, seorang penyandang diabetes juga bisa mendonorkan darah selama kadar gula darahnya tetap terkendali.

Ketiga, ada mitos bahwa perempuan penyandang diabetes tidak boleh hamil. Faktanya, dengab kontrol atau pengebdalian gula darah yang baik, perempuan penyandang diabetes tetap dapat mengandung dan melahirkan bayi yang sehat.

Keempat, mitos bahwa orang dengan diabetes perlu melakukan diet khusus. Padahal, makanan sehat akan sangat baik dan berguna bagi siapapun dengan atau tanpa menderita penyakit mematikan seperti diabetes.

Pola makan sehat seperti makanan mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, lemak larut dan karbohidrat olahan serta mengurangi asupan gula, melupakan pola makan sehat yang baiknya dilakukan oleh semua orang.

Kelima, mitos adanya makanan 'bebas gula' dan 'ramah diabetes'. Faktanya, makanan bebas gula kerap mengandung sejumlah kalori dan gula bahkan karbohidrat.

Baca Juga: Korban Bullying Kantor, Hati-hati Kena Diabetes Tipe 2!

Jadi, mulai periksa label makanan dan selalu ingat bahwa label kata 'natural' dan 'alami', tidak selalu 'aman'.

Mitos terakhir yang kerap berseliweran adalah, olahraga bisa menurunkan berat badan khususnya bagi penderita diabetes. Faktanya jelas, olahraga fisik atau aktivitas fisik tak selalu dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Dengan berolahraga, seseorang bisa menghilangkan lemak dan menghasilkan otot. Sementara itu, otot tentu saja memiliki berat.

Meski begitu, berolahraga tentu saja memiliki sejuta manfaat bagi penderita diabetes salah satunya adalah meningkatkan kepekaan insulin, menurunkan tekanan darah dan kadar lipid serta membantu mencegah serangan jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI