Suara.com - Korea Selatan telah mengkonfirmasi wabah flu burung H5N6 yang sangat patogen pada peternakan itik di bagian selatan negara tersebut, dan meningkatkan tingkat siaga flu burung di peringkat tertinggi.
Virus tersebut ditemukan di sebuah peternakan yang berisi sekitar 12.000 bebek, di Gochang, sekitar 270 km dari Seoul, pada Sabtu 18 November 2017. Semua bebek di peternakan tersebut telah dimusnahkan, setelah kementerian pertanian setempat menemukan virus H5N6. Begitu kata kementerian pertanian dalam sebuah pernyataan pada Minggu (19/11/2017).
Kementerian tersebut telah meningkatkan tindakan desinfeksi untuk menyebarkan penyebaran virus flu burung yang sangat menular dan mengeluarkan larangan transportasi unggas nasional sementara selama 48 jam, di Seoul mulai hari Minggu tengah malam.
Wabah flu burung biasanya terjadi di musim dingin. Ini adalah wabah pertama di negara tersebut sejak bulan Juni 2017. Tahun lalu merupakan tahun terburuk bagi pemerintah Korsel sebab butuh enam bulan untuk memerangi virus yang menjangkiti hewan ternak.
Baca Juga: Siaga Flu Burung, Kemenkes Segera Lakukan Upaya Ini
Negara itu sempat dilanda kekurangan pasokan telur secara nasional. Namun, tidak ada kasus infeksi virus ini dalam tubuh manusia. Tahun lalu, hampir 20 juta ekor bebek dan ayam telah dimusnahkan di Korsel akibat terjangkit flu burung. (Asiaone)