Suara.com - Minuman berenergi yang umumnya dikenal dapat memberikan stimulasi fisik secara instan ternyata bisa meningkatkan masalah serius terhadap kesehatan mental, tekanan darah dan obesitas.
Minuman energi yang tinggi kadar gula dan kafein telah lama memiliki citra positif sebagai produk minuman sehat yang dapat meningkatkan energi, stamina, performa dan konsentrasi atletik.
Meski begitu, hasil penelitian dari Josiemer Mattei, seorang Asisten Profesor di Harvard menunjukkan bahwa minuman berenergi dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti kecenderungan perilaku mencari risiko, hingga penyalahgunaan zat dan bersikap agresif.
Bukan hanya itu, minuman berenergi juga dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti timbulnya kecemasan dan stres, meningkatnya tekanan darah, obesitas, kerusakan ginjal, kelelahan, sakit perut, dan iritasi.
"Kami merangkum konsekuensi konsumsi minuman energi, yang meliputi masalah jantung, ginjal, dan gigi, serta perilaku mencari risiko dan kesehatan mental yang buruk," kata Josiemer Mattei yang dikutip Suara.com dari Zeenews.com.
Studi yang dipublikasikan dalam Frontiers in Public Health juga menyoroti tentang tren pencampuran minuman energi dengan alkohol.
Diperkirakan minuman energi dapat menutupi tanda-tanda inebriasi atau mabuk alkohol. Akibatnya, banyak orang mencampur minuman berenergi dengan alkohol agar bisa mengonsumsi alkohol lebih banyak.
"Bukti menunjukkan bahwa mereka minuman energi) berbahaya bagi kesehatan dan harus dibatasi melalui peraturan yang lebih ketat dengan membatasi penjualan mereka kepada anak-anak dan remaja, serta menetapkan batas atas berdasarkan jumlah kafein," kata Mattei lagi.