Suara.com - Pasangan muda mudi, R (lelaki) dan MA (perempuan) dipermalukan sedemikian rupa oleh warga di Jalan Peusar, Kampung Kedu, RT 7, RW 3, Sukamulya, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Mereka digerebek di rumah kontrakannya, lalu diarak, ditelanjangi, sambil direkam pakai video. Ini terjadi karena mereka dituduh mesum, padahal kenyataannya tidak demikian.
Namun, video kekerasan disertai pelecehan seksual itu sudah tersebar luas di media sosial dan grup-grup percakapan.
Menanggapi peristiwa ini, Dr Adhi Wibowo Nurhidayat, SpK J(K) MPH, Psikiater RS Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta mengatakan, sejoli tersebut berpotensi mengalami gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Ia menjelaskan trauma bisa berupa kenangan yang berulang dan mimpi buruk.
"Bisa berupa flashback seolah-olah di depan muka dia, ada monitor yang memutar peristiwa dimana ia ditelanjangi dan diarak oleh warga. Atau bisa juga berupa mimpi buruk, jadi dia bermimpi peristiwa itu terulang lagi dan membayangi hidupnya," ujarnya di sela-sela diskusi di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Menurut Adhi, kondisi PTSD ini sering terjadi pada veteran perang dan korban perkosaan. Pendekatan yang dilakukan dokter untuk menangani kasus ini bisa berupa terapi psikoterapi dan pemberian obat-obatan jika perlu.
"Tapi karena saya tidak menangani langsung jadi saya tidak bisa mendiagnosis apa yang dialaminya. Kalau kemungkinan trauma, memang ada. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk menyimpulkan ada tidaknya gangguan psikologis yang dirasakan pasangan tersebut," tutup dokter yang banyak menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan zat adiktif, HIV AIDS, dan kesehatan jiwa ini.
Baca Juga: Merokok Bisa Tingkatkan Konsentrasi? Ini Jawaban Dokter